Iklan

Iklan

,

Iklan

Sendang Situk Kajar Salah Satu dari 11 Sumber Mata Air di Kab Semarang Untuk Jamasan Benda Pusaka

Redaksi
Kamis, 11 Maret 2021, 18:00 WIB Last Updated 2021-03-11T11:00:57Z
Saat mengambil air untuk jamasan pusaka.


Penulis : Arie Budi | Kontributor Ungaran


UNGARAN,harian7.com - Jelang hari jadi Kabupaten Semarang yang sudah setengah abad atau HUT ke 500 tahun, Dewan kesenian Kabupaten Semarang melaksanakan Prosesi pengambilan 11 titik mata air di wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang untuk jamasan  pusaka, Kamis (11/3/2021).


Sendang Situk menurut warga diambil dari Isi Tuk  (mata air) yang melimpah yang bisa menghidupi warga sekitar, dari segi untuk mengaliri sawah, untuk kebutuhan warga, dan untuk pengobatan.


Menurut Cerita Suharno (49) salah satu warga setempat yang merawat tempat tersebut, bahwa  sendang ini merupakan tempat pertemuan atau para wali atau sesepuh terdahulu mengadakan musyawarah. 


"Sendang Situk ini merupakan sumber mata air yang melimpah di wilayah Dusun Silowah Desa Pagersari RT 01 RW  07 Kelurahan Pagersari Kecamatan Bergas. Mata air ini juga di manfaatkan masyarakat sebagai pengairan,"ucapnya.


Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang Sarwoto Ndower Menyampaikan bahwa situs Sendang Situk kajar ini merupakan peninggalan leluhur terdahulu yang perlu di lestarikan serta dalam era globalisasi ini budaya setempat tetap di pertahankan. Mungkin perlunya sentuhan dari Pemerintah Daerah Kabupaten semarang untuk mengembangkan wisata didaerah tersebut jelasnya kepada media saat selesai acara prosesi pengambilan 11 sumber mata air di Kabupaten yang salah satunya Sendang Situk Kajar, Untuk prosesi Jamasan benda pusaka Kabupaten Semarang jelang HUT Kabupaten Semarang yang ke 500 Tahun.


" ya kami  bertugas untuk pengambilan 11 air dititik sumber mata air yang berada di kabupaten semarang salah satunya air Sendang Situk Kajar di Pagersari ini, air ini murapakan salah satu nantinya untuk jamasan benda pusaka kab. Semarang," katanya.


"Mengapa harus sebelas ?, menurut filosofi kami bahwa 11 atau bahasa jawanya "sewelas" yang di artikan "mugo - mugo antuk berkahe gusti, entuk kawelasane gusti, sumrambah dateng poro masyarakat Kab. Semarang" (mudah-mudahan mendapatkan berkahnya Tuhan, mendapatkan kasih sayang Tuhan, untuk masyarakat Kab. Semarang," jelasnya.


"Dalam hal ini agar teman - teman kami para penggiat kebudaya, seniman, masyarakat pada umumnya, pejabat atau para forkopimda Kab. Semarang mendapatkan anugerah sehat apa lagi masih pada situasi pandemi yg nantinya prosesi ini secara Virtual dan tetap menjalankan Protokol Kesehatan," ucapnya.


'' Dan pesan kami bahwa mari semua lestarikan budaya ini dan untuk pemerintah daerah dapat melihat potensi -potensi wisata diwilayah kabupaten semarang untuk bersama - sama membangun dan mpertahankan kebudayaan di kabupaten Semarang,"imbuhnya.


Diakhir prosesi pengambilan sumber mata air ini juga terdapat acara melepaskan hewan yang berupa ikan serta burung dan penanaman pohon, yang merupakan wujud melestarikan alam yang ada di Kab. Semarang.(*)

Iklan