Kwitansi bukti serah terima uang. |
Laporan: Iwan Setiawan | Kontributor Banjarnegara
BANJARNEGARA,harian7.com - Desas desus adanya dugaan aroma pungli terkait pengurusan perijinan kios di Pasar Batur Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, kian santer ditelinga masyarakat. Tak hanya itu, sebagian warga pasar menyebut adanya dugaan penipuan serta penyalahgunaan weweang yang diduga dilakukan oleh pemengku kepentingan di pasar tersebut.
Diungkapkan Edi Santoso warga Sumber salah satu korban pungli yang diduga dilakukan oleh KN oknum Kepala Pengola Pasar Batur, mengatakan, modus yang dilakukan yakni pelaku meminta uang sebesar Rp 25 Juta dengan dalih untuk mengurus alih fungsi MCK, dengan alasan tidak berfungsi. Maka MCK akan dijadikan kios.
"Setelah uang saya serahkan, hampir 1 tahun berlalu belum ada realisasi dan cuma diberi kabar sabar dan sabar oleh KN,"ucapnya saat ditemui harian7.com belum lama ini.
Dikeluhkan Santoso, "Sebenarnya saya sudah berusaha untuk sabar akan tetapi beberapa hari yang lalu 2 MCK sudah berubah jadi kios, namu sudah ada orang lain yang mengakuinya,"keluhnya.
"Saya menduga disitulah unsur penyalah gunaan wewenang dan pidana penipuan. Dua alat buktinya ada Kuitansi ditanda tanganinya dan disaksikan oleh 3 orang,"terangnya dengan diamini warga lainya.
Atas kejadian tersebut, Santoso menandaskan jika ia akan menuntut keadilan ke Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, dengan harapan, agar apa yang telah dijanjikan oleh oknum tersebut terealisasi.
"Sejujurnya saya disini hanya menginginkan untuk bisa berdagang di Pasar Batur agar bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Kalau tidak sampai terealisasi saya akan melaporkan masalah ini ke kepolisian,"tandasnya.
Sementara KN oknum Kepala Pasar Batur saat di konfirmasi harian7.com, mengakui jika dirinya telah menerima uang dari Edi Santoso. Akan tetapi ia hanya akan mengupayakan untuk sebuah kios atau los untuk berdagang di Pasar Batur.
"Besok saya akan menemui pak Santoso untuk mengembalikan uang tersebut agar supaya masalah ini tidak berlarut larut,"ucapnya dengan lantang .
Saat disinggung harian7.com, mengapa baru ada tindak lanjut saat ini setelah masalah ini mencuat, KN menjawab,"Sejujurnya saya sudah berusaha untuk mengupayakan kepada Kepala Dinas, akan tetapi belum ada respon," pungkasnya .