Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Lestarikan dan Bangkitkan Minat Tanaman Bonsai, Para Pecintanya Gelar Pameran

Redaksi
Minggu, 21 Maret 2021, 20:21 WIB Last Updated 2021-03-21T13:21:24Z
Foto bersama para pecinta bonsai disela acara.


Laporan: Joni/Herman/Susilo

Editor: Bang Nur


TEGAL,harian7.com - Seni tanaman dari Jepang ini adalah cita rasa seni dalam tanaman, bonsai juga bernilai investasi, semakin tua semakin dirawat semakin punya nilai jual tinggi.


Melestarikan alam dengan melakukan penanaman bonsai merupakan sesuatu yang tidak mudah di capai. Karena untuk mempertahankan tanaman bonsai agar tetap hidup merupakan hal yang sangat sulit.


Butuh kesabaran yang tinggi jika ingin melakukan pelestarian alam dengan menggunakan tanaman bonsai ini.


Untuk melakukan pelestarian alam menggunakan jenis tanaman bonsai memang sangat sulit dilakukan. Tetapi biaya yang dikeluarkan tidak banyak.


Untuk tetap melestarikanya dan agar para pecintanya tetap semangat, terlebih di masa pandemi ini, para pecinta tanaman bonsai di Kota Tegal menggelar pameran bonsai di Polder Bayeman Kaligangsa Kecamatan Margadana Kota Tegal, Minggu (21/3/2021).


Dalam pameran ini diikuti 40  orang dari berbagai daerah diantaranya Bumiayu, Jatibarang dan Brebes.


Amin Suyitno salah satu pecinta tanaman bonsai yang juga turut dalam pameran ini menuturkan, pameran ini diselenggarakan dalam rangka untuk melestarikan budidaya tanaman bonsai. Selain itu juga agar tanaman bonsai bernilai jual tinggi.


"Disaat sebagian masyarakat kebingungan,  karena usaha tak bisa jalan/bergerak karena adanya Pandemi Covid-19. Maka kita giatkan lagi agar tanaman bonsai bangkit lagi,"terang Amin yang juga Ketua Pecinta Bonsai di Kota Tegal saat berbincang dengan harian7.com.


Dijelaskanya, dalam pameran ini diperkirakan ada 45 jenis tanaman bonsai yang akan dipajang diantaranya jenis tanaman lokal seperti waru,serut. Selain itu  juga tanaman bonsai  dari luar Jawa seperti jeruk ungkit,jeruk sang gigi yang adanya di Pulau Sulawesi dan Kalimantan 


"Kalau jeruk ungkit dan jeruk sang gigi ditegal sudah punah/hilang adanya yang lokal saja,"tutur Amin.


Ditambahkan Amin, untuk melestarikan alam supaya hutan tidak gundul,  maka bagi para pemburu/ pencinta bonsai jika hendak masuk hutan jangan lupa dari rumah membeli biji asem Jawa. Sehingga saat  masuk hutan satu langkah biji sudah disebar satu-satu.


"Setiap satu langkah satu untuk mengganti bahan yang kita ambil biar ga musnah biar ada penggantinya buat anak cucu kita nantinya,"tambahnya.


Ide cemerlang ini dicetuskan oleh penggiat tanaman bonsai Fatkhuri, dan teman temannya."Sengaja dikumpulkan pecinta tanaman hias kususnya bonsai,"terangnya.


Acara tersebut bertajuk Ngebonsai bareng sambil ngopi. Terlihat antusias masyarakat sekitar Waduk Bayeman Tegal juga ikut hadir dalam acara tersebut.


Kasmui selaku pemberi ijin lokasi Polder Bayeman Kaligangsa Margadana, membenarkan acara tersebut bisa di laksanakan atas dasar pemikiran dari  Amin dan rekan rekannya."Dalam acara tersebut dimaksudkan ingin mengajak masyarakat sekitar turut ikut belajar menanam merawat tanaman bonsai dari akar yang tidak di manfaatkan bisa di jadikan, sebuah karya yang bernilai eksotis tinggi,"ungkapnya.


Sementara, Herman salah satu pengunjung menuturkan, acara seperti ini harus sering di laksanakan  atau sering digelar even setidaknya sebulan sekali, dengan tujuan untuk mengenalkan bonsai pada masyarakat awam.


"Bonsai bisa bernilai jual tinggi kalo kita tau cara dan pengembanganya serta di bantu sistem marcetnya bagi pemula,"terangnya.(*)

Iklan