Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Sinergis Mensukseskan Dengan Ide-ide Modern dan Millenial, DKN Laskar Santri Nusantara jalin kerjasama dengan BKKBN

Redaksi
Kamis, 04 Maret 2021, 20:53 WIB Last Updated 2021-03-04T13:54:13Z
Foto bersama disela kegiatan.


Laporan: Bang Nur


UNGARAN,harian7.com - Kesiapan SDM menyambut Bonus Demografi atau tingginya jumlah penduduk usia produktif pada 2030 Itu menjadi tantangan bagi negara kita untuk mempersiapkan SDM yang unggul. Demikian disampaikan  kepala BKKBN  Hasto Wardoyo.


Dijelaskan Hasto Wardoyo, dalam releasenya yang diterima harian7.com, Kamis (4/3/2021), bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi lebih penting pada masa mendatang, setelah pembangunan infrastruktur, karena infrastruktur kedepan akan rusak tapi pembangunan SDM adalah investasi masa depan yang baik, sementara untuk memecahkan masalah tersebut harus tau akar permasalahanya yaitu dengan didasari calon pengantin yang siap dan faham akan ekonomi keluarga hingga kesehatan reproduksi.


"Harus ada pendidikan pranikah untuk mewujudkan rumah tangga yang sukses melahirkan generasi yang unggul, hal ini bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah namun organisasi kemasyarakatan serta dengan lembaga pendidikan yang dimilikinya juga harus berperan dalam melakukan pembekalan sejak dini dan pendidikan pranikah terhadap perempuan melalui kader-kadernya diseluruh daerah yang ada di seluruh Indonesia untuk ikut andil mensukseskan tujuan tersebut,"jelasnya.


"Pada kesempatan hari ini di kantor pusat dijalin kerjasama antara DKN Laskar Santri Nusantara dengan BKKBN untuk sinergis mensukseskan dengan ide-ide modern dan millenial,"pungkas Hasto.


Sementara, Ketua umum DKN Laskar Santri Nusatara Didik Setiawan melalui releasenya kepada harian7.com mengatakan,  bahwa di Rumah Sakit besar sudah ada penerapan teknologi TeleCTG (CTG Portabel) ini berfungsi untuk mencatat detak dan irama jantung bayi, memonitor gerakan janin, dan mencatat kontraksi ibu hamil dari jarak jauh.


 "Teknologi modern ini juga harus diterapkan hingga level bawah sehingga deteksi akan kesehatan janin khususnya ibu hamil yang didaerah pinggiran mampu terpantau dengan baik, karena kasus kekurangan gizi dalam masa kehamilan rata-rata ada didesa-desa tertinggal,"ungkapnya.


Selain itu, lanjut Didik, soal edukasi dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak harus dikemas dengan gaya anak millenial dengan inovasi dan kreatifitas, DKN LSN memberikan konsep program pembuatan Spot selfi di area-area wisata desa, pojok edukasi pranikah dipondok pesantren, ditempat-tempat strategis dalam ruang pendidikan atau fasilitas umum kota, sehingga secara perlahan menjadi edukasi terkait himbauan dan ajakan untuk melawan perkawinan anak.


"Sesuai data LSN yang memiliki koordinator di 26 Wilayah provinsi dan 273 kabupaten/kota, siap ikut dalam berkontribusi mensukseskan program terebut,"jelas Didik.


Dalam kesempatan tersebut Ketua umum DKN Laskar Santri Nusantara Didik Setiawan memberikan kenang-kenangan hasil kreatifitas karikatur Laskar Santri Nusantara siap sukseskan program BKKBN, begitu juga kepala BKKBN juga menyambut dengan baik, memberikan kenang-kenangan kepada Laskar Santri Nusantara.(*)

Iklan