Iklan

Iklan

,

Iklan

7 Mahasiswa UKSW Asal Papua Tenggak Miras Oplosan, 3 Meninggal Dunia

Redaksi
Jumat, 12 Maret 2021, 19:04 WIB Last Updated 2021-03-12T16:29:40Z
Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat SS saat menggelar pres rilis.(Foto: Bang Nur)


Laporan: Bang Nur


SALATIGA,harian7.com - Tenggak minuman keras (miras) oplosan, tiga mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, meninggal dunia. Ketiga mahasiswa tersebut warga asal Papua. Demikian diungkapkan Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat SS didampingi Kasubbag Humas AKP Hari Slamet Trianto kepada awak media harian7.com saat menggelar pres rilis di halaman Pendopo Mapolres setempat, Jumat (12/3/2021).


Dijelaskan Kapolres, usai tenggak miras, mahasiswa asal Papua yang pertama kali  meninggal bernama Ovni Wakerkwa (21) warga asal Mimika Papua dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom).


"Ovni Wakerkwa tersebut meninggal dunia, setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Kota Salatiga, pada hari Rabu (10/3/2021) malam pukul 23.00 wib,"kata Kapolres.

Berita video:



Diungkapkan Kapolres, berdasarkan keterangan dari RSUD Kota Salatiga korban meninggal karena kelebihan kelenjar getah bening. Dan dari hasil pemeriksaan juga tidak ditemukan adanya tanda kekerasan ataupun suspek virus Covid 19.


"Saat ini jenazah korban  sudah dalam penerbangan untuk dimakamkan di kampung halamanya,"terang Kapolres.


Untuk korban meninggal lainya yakni bernama Rudolf Carlos Kelanangame (24) warga asal Papua, mahasiswa dari  Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW. Berdasar keterangan dari RSUD Kota Salatiga korban meninggal pada Kamis (11/3/2021) pukul 14.35 WIB.


"Sebelum meninggal korban sempat menjalani perawatan di RSUD Kota Salatiga. Korban meninggal berdasar jejak rekam medik, karena ada penyakit dalam dan dari hasil pemeriksaan kekerasan ataupun suspek virus Covid 19,"ungkap Kapolres.


Diterangkan Kapolres,  kedua korban sebelumnya   dilaporkan meninggal karena sakit. Namun karena adanya rentetan kejadian, maka akhirnya polisi melakukan penyelidikan.


"Kita mendapat informasi bahwa lima hari lalu, bahwa disebutkan jika korban bersama rekan-rekannya yang berjumlah tujuh orang berkumpul dan menenggek minuman keras yang dioplos dari berbagai merek di tempat kos,"jelasnya.


Sedangkan yang terkahir, korban bernama Marpino M Sipka (23) warga asal Papua mahasiswa  UKSW Salatiga Fakultas  Sosiologi, meninggal pada hari Jumat, tanggal 12 Maret 2021 di RS. PURIASIH Salatiga."Untuk korban meninggal terakhir sampai saat ini hasil rekam medik dari RS Puri Asih belum keluar,"paparnya.


Ditambahkan Kapolres, dengan adanya kejadian tersebut,  Polres Salatiga telah melaksanakan langkah deteksi dan penyelidikan terkait penyebab kematian terhadap ketiga mahasiswa asal Papua dengan hasil diduga ketiga Mahasiswa asal Papua yang meninggal dunia tersebut telah mengkonsumsi minuman beralkohol bersama-sama rekannya di lokasi kontrakan Mahasiswa Papua yang terletak di Kp. Kemiri No. 50 B Rt 08 Rw 09 Kemiri Kec. Sidorejo Kota Salatiga, Sabtu malam Minggu tanggal 06 Maret 2021.


"Peristiwa tersebut untuk saat ini akan dilaksanakan pendalaman lebih lanjut terkait barang bukti yang didapat dilokasi kejadian maupun tempat mendapatkan minuman keras tersebut,"tandas Kapolres.


Kapolres Salatiga mengungkapkan, saat kami menemui rekan mereka yang akan mengantar ke rumah duka Santa Maria Kota Semarang, untuk memberikan himbauan dan motifasi kepada adik-adik mahasiswa Papua dengan memberikan bantuan tranportasi dan juga akomodasi kepada rekan rekan yang mengantar jenazah ke  Santa Maria Semarang dan di Tiong Ting Salatiga.


"Dan dari informasi dari pihak UKSW dan pengurus LP Mark  jenazah  akan diberangkatkan. Untuk  korban pertama sudah diberangkatkan ke Papua pukul 17.45 wib melalui Bandara A Yani Semarang dengan Pesawat Garuda, sedangkan dua jenazah lainnya menyusul sore harinya,"ungkap Kapolres.


Adanya kejadian tersebut, Kapolres Salatiga  menyampaikan bahwa Polres Salatiga akan terus melakukan langkah tindak lanjut, dengan tetap saling menjaga koordinasi dan komunikasi dengan pihak UKSW agar kejadian serupa tidak terulang.



"Kita berharap tidak ada lagi adik-adik mahasiswa yang mengkonsumsi miras, sehingga mereka berhasil meraih studi di Kota Salatiga,"pungkas Kapolres.


Sementara itu, Pembantu Rektor III UKSW Andeka Rocky Tanaamah mengaku berduka atas kejadian ini. Ia menyatakan bahwa seluruh Civitas Akedemika UKSW Salatiga menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya tiga mahasiswa UKSW asal Papua. Pihaknya mengaku bahwa dengan adanya kejadian ini akan memberikan perhatian lebih dengan pembinaan terhadap adik-adik mahasiswa tidak hanya yang asal Papua namun semuanya.


"Kejadian ini sangat tidak terduga karena komunikasi selama ini juga berjalan baik, ini akan menjadi catatan khusus dan menyerahkan hal ini kepada pihak kepolisian, dengan tetap saling berkoordinasi dan berkomunikasi, kami akan terus melakukan pembinaan untuk menghidarkan diri dari miras karena hal tersebut dapat menyebabkan gagal study dan hal buruk lainnya,"ucapnya.(*)

Iklan