Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Masjid dan Gereja Berdampingan, Salah Satu Bukti Toleransi Antar Umat Beragama di Dusun Kenalan Yang Patut Dicontoh

Admin : Ady Prasetyo
Minggu, 21 Februari 2021, 18:58 WIB Last Updated 2021-02-21T11:58:02Z

 Penulis : Ady Prasetyo | Kabiro Kedu

Tempat ibadah berupa Masjid dan Gereja yang berdampingan adalah salah satu bukti terjaganya toleransi antar umat beragama di Dusun Kenalan


MAGELANG, harian7.com - Keanekaragaman suku, etnis, ras, budaya maupun agama dalam masyarakat indonesia adalah multikultural dan dikenal sebagai bangsa yang religius. Interaksi dalam sosial dan agama merupakan aspek yang paling dekat dan erat dengan kehidupan masyarakat. 


Adanya kemajemukan dan perbedaan pandangan tentang sebuah keyakinan beragama tidak jarang bisa menimbulkan konflik, banyak diantara mereka yang menganggap golongannya lebih baik dari golongan manapun. Namun berbeda dengan kehidupan masyarakat di Dusun Kenalan Desa Kenalan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, 


Ada sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) atau sejumlah 440 jiwa mendiami Tempat tinggal dilereng pegunungan merbabu sebelah barat ini, dari sekian warga tersebut yang memeluk agama kristen bisa dianggap mayoritas karena hanya ada 15 kepala keluarga sebagai pemeluk agama islam,  


Yang seolah-olah kita tak bisa percaya yaitu tingkat kerukunan masyarakatnya, walau berbeda agama namun toleransi antar pemeluk agama sangat terjaga, bahkan tempat peribadahan seperti Masjid dan Gereja pun berdampingan.


Menurut Joko Santoso selaku kepala desa setempat menjelaskan bahwa Kehidupan masyarakat yang rata-rata petani tersebut tidak mempermasalahkan adanya keyakinan pada diri masing-masing, kerukunan bertetangga juga tetap terjaga harmonis, hal ini ditunjukan dengan adanya kegotongroyongan dalam melaksanakan kegiatan seperti membangun rumah dan menggarap lahan pertanian maupun kegiatan lainya yang dikerjakan secara bersama-sama.


" Selain itu setiap pada hari raya masing- masing agama, para masyarakat yang berbeda kepercayaan  tersebut saling membantu, Semisal bertepatan hari Natal, para pemeluk agama islam ikut membantu mempersiapkan perayaan yang akan dilakukan oleh umat kristen, sebaliknya ketika pada hari raya lebaran para pemeluk agama kristen juga berpartisipasi dalam kegiatan umat Islam ," Terangnya saat ditemui harian7.com pada Minggu (21/02/21).


Berbicara tentang toleransi kita bisa belajar dari sini, dan tentunya kita Perlu memahami nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 yaitu Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan pasal 29 ayat 2 UUD 1945 bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayannya itu”.


" Warga kami sangat menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi antar umat beragama. perbedaan yang ada tidak lantas menjadikan mereka  kaku dan mengkotak - kotakkan sesama Apalagi membenci dan mengucilkan orang-orang yang tidak sepaham dengan keyakinanya," Pungkasnya. (*)

Iklan