Laporan : A Khozin | Kontributor Kendal
Editor : Shodiq
KENDAL,harian7.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kendal, Sugiyono meninjau kondisi tanggul Kali Bodri yang jebol dan menyebabkan beberapa desa terendam banjir beberapa hari yang lalu.
Ia menjelaskan, bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat, ketinggian air luapan air Kali Bodri disekitar tanggul cukup tinggi hingga mencapai 1,5 meter.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sampah sisa-sisa banjir yang tersangkut diatas pohon-pohon pisang di pinggiran sungai.
Usai dari lokasi tersebut, peninjauan tanggul dilanjutkan ke bantaran yang masuk Desa Bangunsari Kecamatan Patebon dengan menempuh perjalanan perahu sejauh 2 kilometer.
"Dari hasil yang kita dapatkan ini, segera akan kita koordinasikan dengan pihak propinsi dan Kementerian PUPR," ungkapnya.
Dijelaskan, kewenangan pengelolaan sungai sebenarnya ada di propinsi, namun saat ini pengelolaan Kali Bodri dan Kali Blorong diserahkan kepada daerah.
Hal ini disebabkan dengan segera dibangunnya Bendungan Karet di Kali Blorong dan Waduk Besar di Kali Bodri.
Saat meninjau lokasi tanggul Kali Bodri, Sugiyono terpaksa menyewa perahu nelayan untuk mencapai lokasi, karena jalan menuju ke lokasi tanggul jebol masih berlumpur dan susah untuk dilalui dengan perjalanan kaki.
Setelah menempuh perjalanan sejauh 2 kilometer dengan menggunakan perahu nelayan, Kadis PUPR Kendal melihat langsung tanggul Kali Bodri yang berada di perbatasan antara Desa Pidodo Kulon dan Pidodo Wetan jebol sepanjang 50 meter.
"Akibat tanggul ini jebol menyebabkan Desa Pidodo Wetan dan Pidodo Kulon kebanjiran. Banjir parah terjadi di Dusun Pilangsari Desa Pidodo Kulon," terang Sugiyono saat meninjau tanggul, Senin (1/2/2021) siang.(*)