Iklan

Iklan

,

Iklan

Capai 85%, Pembangunan Huntara Bagi Penyintas Bencana Tanah Bergerak Tidak Lama Lagi Siap Dihuni

Admin: Shodiq
Jumat, 05 Februari 2021, 22:42 WIB Last Updated 2021-02-05T15:57:25Z
Foto istimewa

Laporan : Iwan | Kontributor Purbalingga

Editor      : Shodiq


PURBALINGGA , Harian7.com - Progress pembangunan Hunian Sementara (Huntara) sebanyak 13 unit dan MCK umum bagi penyintas bencana tanah bergerak di Dusun Pagersari Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, sampai hari Jum'at (5/2/2021) kini telah mencapai progress 85% .


Seperti diberitakan sebelumnya, bencana tanah bergerak melanda 3 RT di dusun tersebut seluas kurang lebih 15 Ha dan mengakibatkan 30 rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang, 51 rumah rusak ringan dan 17 rumah terancam turut terdampak bencana ini.


Sebagai bentuk penanganan tanggap darurat pasca terjadinya bencana, Dinperumkin Kabupaten Purbalingga bersama dengan Kodim 0702/Purbalingga, MDMC, Baznas, Kokam maupun relawan lainnya saat ini bahu membahu membangun Huntara untuk warga terdampak bencana tersebut yang lokasinya berada di komplek Sari Land Sidulang dusun tersebut.


Seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Purbalingga Drs. Imam Hadi, M.Si., saat melaksanakan survey beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa perlunya dibangun Huntara bagi penyintas korban bencana tanah bergerak Desa Tumanggal.


"Jawaban mendesak pasca terjadinya bencana ini perlu adanya pemenuhan kebutuhan hunian yang aman dan nyaman karenanya secara bertahap pembangunan Huntara dilaksanakan mengingat ada beberapa rumah yang kondisinya bila dipaksa untuk ditempati sangat membahayakan penghuninya ditambah lagi hujan masih kerap terjadi tidaklah menutup kemungkinan terjadi dampak bencana susulan," ungkapnya.


Di tempat yang sama hal senada di sampaikna Babinsa Tumanggal Serma Heri Imam  saat dikonfirmasi  menuturkan  perlunya segera dibangun Huntara bagi warga binaannya yang terdampak bencana ini.


"Hujan masih kerap terjadi, longsor maupun tanah bergerak juga kerap terjadi di beberapa titik, kondisi beberapa rumah juga ada yang telah mengalami  kerusakan cukup parah. Hal ini, tentunya sangat tidak layak untuk dihuni karena dapat membahayakan penghuninya karenanya Huntara diperlukan  bagi warga terdampak," paparnya.


Lebih lanjut ia menginformasikan, bahwa saat ini progress pembangunan Huntara secara bertahap telah mencapai 85%.


 " Harapannya Huntara ini dapat segera selesai sehingga secepatnya dapat untuk ditempati warga terdampak khususnya yang kondisinya benar-benar terdampak parah akan bencana ini. Secara bertahap pembangunnya sudah mencapai 85%" pungkasnya.(*)


Iklan