Laporan: Ratmaningsing | Kontributor Temanggung
TEMANGGUNG,harian7.com - Wappit (Wisata Alam Jumprit Temanggung) salah satu wahana wisata mempesona di kaki Gunung Sindoro, dengan ketinggian 1280 dpal, tepatnya di Dusun Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirjo, Kabupaten Temanggung.
Meskipun merupakan wisata alam, pihak pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan bagi siapapun wisatawan yang berkunjung ke Wappit diberlakukan dengan sangat ketat untuk mematuhi prokes diantaranya wajib memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan ditempat yang sudah disediakan.
Ditengah kesibukannya, Minggu (21/02/2021), Irawan Prasetyadi selaku salah satu pengelola wisata saat ditemui harian7.com menjelaskan, wisata alam ini dikelola oleh pihak ke 3 (Investor) yang bekerjasama dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan Perhutani , inipun mengalami dampak dari pandemi.
"Selain pengunjung mengalami penurunan,juga berkurangnya kegiatan kemah yang dulu banyak diminati pecinta alam dan wisatawan. Disini kami menyediakan tempat untuk kegiatan outbond dan camping,"ungkapnya.
Dijelaskan Irawan, tempat wisata alam dibuka pada tahun 2017 lalu. Ditempat ini mempunyai daya tarik tersendiri. Selain itu wisatawan dimanjakan dengan hutan pinus dan kebun Kopi serta hamparan sawah disekitar lokasi .
"Sebelum masa pandemi, Wappit sering menyajikan pagelaran kesenian asli Temanggung,juga menyediakan kedai makanan serta kopi yang menjadi ciri khas minuman hasil produk kopi setempat.Selain itu ada juga green house yang berisi tanaman hidroponik tomat dan strawberi,bisa dipetik sendiri dan dijadikan wisata edukasi,"jelasnya.
Ditambahkanya, untuk setiap hari Sabtu dan Minggu siang disini ada jam session, dan setiap malam Minggu ada acara Wappit Night,yang diisi oleh pemusik- pemusik lokal.
"Wapitt untuk tetap menarik wisatawan harus melakukan adaptasi sesuai protokol kesehatan agar pengunjung merasa aman dan nyaman untuk menikmati wisata alam ini,"pungkas Irawan.