Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Aksi Koboi Diduga Oknum Polisi,Tiga Orang Tewas dan Satu Terluka

Admin: Shodiq
Kamis, 25 Februari 2021, 17:21 WIB Last Updated 2021-02-25T17:43:16Z
Neta S Panen Presidium Ind Polisi Watch (IPW)


Editor : Shodiq


 JAKARTA, harian7.com - Aksi brutal yang diduga dilakukan oknum polisi koboi di RM Cafe RT 12/04 Cengkareng Barat Jakarta Barat, sekira pukul 04.30 Wib , Kamis (25/2/2021) pagi, menunjukkan Jakarta semakin tidak aman. Dalam aksi brutal itu tiga orang tewas ditembak dan satu luka


Peristiwa tersebut disampaikan Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Panen dalam releasenya yang diterima harian7.com , Kamis (25/2/2021) Siang. Dalam releasenya ia mendesak, oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan Kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya. 


"Ada dua alasan kenapa Kapolres Jakarta Barat harus dicopot. Pertama, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah dia membiarkan ada cafe yang buka hingga pukul 04.00, padahal saat ini tengah pandemi Covid 19. Kedua, Kapolres kurangan memperhatikan prilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya," tuturnya.


Dia menambahkan , bahwa aksi brutal tersebut menimbulkan banyak korban.


"Aksi penembakan yg diduga dilakukan anggota Polisi yang mengakibatkan 3 orang tewas dan 1 luka itu terjadi Kamis, 25 Februari 2021, sekira jam 04.30 WIB. TKP nya di RM Cafe RT.12/04 Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Pelaku diduga berinisial CS anggota Polsek Kalideres Jakarta Barat. Sedangkan ketiga korban tewas adalah, SINURAT. ( Anggota TNI AD /Keamanan RM kafe), FERI SAUT SIMANJUNTAK (Bar Boy), dan MANIK (Kasir RM Kafe). Yang luka HUTAPEA (Manager RM kafe)," urainya dengan gamblang.


"Adapun dalam peristiwa penembakan itu ada tiga saksi. RUSTAM EFFENDI (Bartender RM kafe), SAMSUL BAHRI (Keamanan RM kafe), dan YAKUB MALIK (Keamanan RM kafe)," imbuhnya.


Lebih lanjut Neta S Pane menjelaskan bahwa Aksi brutal ini berawal, saat pelaku tersinggung saat diminta membayar minuman yang telah di nikmatinya.



" Aksi brutal itu bermula saat pelaku datang sekira jam 02.00 WIB bersama temannya yang bernama PEGI dan langsung memesan minuman, karena cafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri lalu pelaku ditagih bill pembayaran minuman sebesar Rp.3.335.000. Namun, korban tidak mau membayar. Selanjutnya, korban SINURAT selaku keamanan menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian. Kemudian pelaku keluar cafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan di jemput temannya dengan menggunakan mobil.  Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Kalideres Jakarta Barat," jelasnya.



 Neta S Pane berharap Polda Metro Jaya untuk bertindak tegas mencopot Kapolres Jakarta Barat dan memberhentikan dengan tidak hormat oknum pelaku aksi koboi tersebut.

"Aksi brutal polisi koboi ini sangat memprihatinkan. Sebab kasus tembak mati enam laskar FPI di Km 50 tol Cikampek saja belum beres, kini Polda Metro Jaya masih harus menghadapi kasus tembak mati tiga orang di Cengkareng. Parahnya lagi korban yang ditembak oknum polisi itu adalah anggota TNI. Untuk itu Polda Metro Jaya perlu bertindak cepat dan segera copot Kapolres Jakarta Barat yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut dan memecat oknum anggota tersebut," pungkasnya.(*)

Iklan