Iklan

Iklan

,

Iklan

Presiden Perintahkan Gubernur Untuk Divaksin Pertama di Daerah

Redaksi
Rabu, 06 Januari 2021, 20:39 WIB Last Updated 2021-01-06T13:39:23Z
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo


SEMARANG, Harian7.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan siap menjadi yang pertama mendapatkan vaksin Covid-19 di Jawa Tengah. Hal tersebut menyusul perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Rapat Terbatas bersama Menteri dan Gubernur pada Rabu (6/1).


Dalam rapat itu, Jokowi meminta seluruh daerah benar-benar mempersiapkan dengan matan rencana vaksinasi. Agar masyarakat tidak ragu, maka pemimpin daerah diminta memberikan contoh.


"Setelah nanti saya disuntik vaksin, saya minta di daerah orang yang pertama disuntik adalah gubernur, didampingi tenaga kesehatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Jadi misalnya hari ini saya disuntik, besoknya giliran seluruh gubernur," kata Jokowi.


Jokowi menerangkan, rencananya vaksinasi dimulai pekan depan. Saat ini, pihaknya masih menunggu izin penggunaan/edar darurat (Emergency Use of Authorization) dari BPOM yang ditargetkan keluar dalam waktu dekat.


"Kalau belum ada izin itu, belum vaksinasi. Namun kami berharap cepat, sehingga minggu depan bisa dimulai," ucapnya.


Sementara itu Ganjar menegaskan siap menjadi yang pertama divaksin di Jawa Tengah. Menurutnya, hal itu bisa memberikan contoh kepada masyarakat sehingga mereka makin yakin.


"Saya kira perintah Presiden bagus, akan bisa menjadi contoh. Saya sendiri siap, siaplah, mosok ora (masa enggak) siap, Presiden saja siap kok. Ya memang tadi Presiden memberikan catatan menunggu izin dari BPOM, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa keluar," katanya.


Ganjar mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, yang pada tahap pertama sasaran utamanya para tenaga kesehatan.


"Saya sih memberikan banyak kesempatan kepada mereka yang berhak, tapi kalau contoh dari pejabat penting, maka pejabat yang harus pertama," katanya.


"Kalau pakar ngecek, BPOM ngecek, kita harus yakin. Tapi kalau memang butuh contoh, saya kira nantinya bupati/wali kota bisa mengikuti setelah kami," ia menambahkan.


Ganjar juga mengemukakan pentingnya peningkatan upaya pelacakan kasus dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19.


"Melihat pembahasan hari ini, terbukti bahwa memang terjadi peningkatan (kasus penularan virus corona), maka kita tidak perlu panik, yang harus dilakukan adalah testing dan tracing (pelacakan) lebih masif," katanya.


Ganjar mengatakan bahwa peningkatan pelacakan dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 membutuhkan dukungan peralatan.


Dia menyampaikan usul kepada Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan GeNose, pendeteksi Covid-19 berbasis embusan nafas buatan tim Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam pelacakan kasus Covid-19 di daerah.


"Semua orang gampang menggunakan GeNose, alatnya portabel, pengecekan cepat dan harganya murah, maka tadi saya usulkan pada Presiden semua menggunakan GeNose untuk membantu surveilans, melakukan tracing," katanya.

Iklan