Saat rakor pengendalian hama tikus berlangsung. |
Penulis: Budi Santoso | Kontributor Ngawi
NGAWI,harian7.com - Merajalelanya hama tikus di Kabupaten Ngawi sudah sangat meresahkan para petani di Bumi Ketonggo ini. Tidak heran para petani menggunakan berbagai cara untuk membinasakan binatang pengerat itu.
Sayangnya mereka kemudian menggunakan jalan pintas dengan memasang jerat tikus yang dialiri arus listrik di area persawahan. Akibatnya bukan hanya tikus yang binasa, melainkan juga pernah menelan korban meninggal dunia, beberapa orang petani terpaksa meregang nyawa akibat tersengat listrik dari jerat tikus yang dipasangnya sendiri.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Ngawi, menggelar rapat kordinasi rencana pengendalian hama tikus di Ruang Command Center, Kamis (7/1/2020).
Adapun dalam rakor tersebut dihadiri, Setda Kab Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto, Kapolres Ngawi Wayan Winaya, S.I.K, Dandim diwakili Pasintel Lettu Inf.Slamet, Kepala Dinas Pertanian Marsudi, Asisten 1 Bid.Pemerintahan Idham K, Kepala DPMD Kabul TW, Kabag Adm. Perekonomian Aries Dewanto, Bapelitbang Indah K Wardhani, Camat Se Kab Ngawi, Bag Hukum Kab. Ngawi, dan Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Widodo, S.H.
Berbagai upaya telah dilakukan Polres Ngawi dalam membantu petani di Kabupaten Ngawi dalam mengendalikan hama tikus tersebut. Seperti diterangkan bantuan tersebut berupa pelaksanaan FGD sebanyak 2 kali dengan menghadirkan narasumber dari Dinas pertanian, Direktur PLN dan Kasat Reskim Polres Ngawi, yang dihadiri Gapoktan se Kab. Ngawi, memasang banner-banner di persawahan tentang pelarangan penggunaan jerat tikus dengan aliran listrik, dan melakukan gropyokan bersama dinas pertanian, TNI dan petani.
Dari hasil rakor yang digelar telah diputuskan beberapa poin penting berupa kegiatan pengendalian hama tikus secara terpadu yang akan dilaksanakan hari Rabu 13 Januari 2021 jam 08.00 WIB secara serentak di 19 Kecamatan di Kabupaten Ngawi.
Sementara pengendalian hama tikus akan digunakan dengan cara gropyokan, memasang perangkap tikus yang terbuat dari ram kawat, menggunakan asap belerang. Memakai mercon asap, dan memasang umpan racun tikus, sementara gropyokan sendiri harus tetap dengan menjalankan protokol kesehatan dengan pembatasan peserta pada setiap kelompoknya.(*)