Iklan

Iklan

,

Iklan

ATASI WABAH TIKUS, POLRES NGAWI LEPAS BURUNG HANTU DI PERSAWAHAN

Redaksi
Jumat, 01 Januari 2021, 13:31 WIB Last Updated 2021-01-01T06:31:22Z
Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya SIK MH saat melapas burung hantu.


Penulis : Budi Santoso | Kontributor Ngawi


NGAWI,harian7.com - Sepanjang tahun 2020 setidaknya ada 5 orang menemui ajal akibat tersengat listrik yang dipasang petani di Kabupaten Ngawi untuk jebakan tikus.   Ironisnya  korban meninggal akibat terkena jebakannya sendiri.


Melihat demikian bahayanya penggunaan aliran listrik untuk membasmi tikus, maka di penghujung tahun 2020 Polres Ngawi bekerjasama dengan Forpimda Ngawi melaksanakan pelepasan Burung Hantu sebagai pembasmi tikus alami. Sebab memang burung bernama latin Tyto Alba ini sendiri merupakan predator bagi binatang pengerat yang acap merusak tanaman padi para petani.


Sekitar 10 ekor burung hantu dewasa dilepas di area persawahan di Kecamatan Paron. Disampaikan Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya SIK MH bahwa bantuan berupa burung hantu tersebut jumlahnya  akan terus ditingkatkan dan dikampanyekan secara masif kepada para petani pada tahun-tahun mendatang. Tambahnya pula bantuan ini merupakan bentuk respon Polres Ngawi dalam menyikapi banyaknya kasus meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus yang dipasang oleh petani sendiri.


Saya berharap para petani lebih memilih cara alami ini untuk mengatasi hama tikus daripada menggunakan jebakan listrik yang berbahaya dan berkonsekuensi hukum, tuturnya.


Sehubungan dengan bahayanya jebakan tikus beraliran listrik, sebelumnya sekitar 100 petani yang tergabung dalam GAPOKTAN telah mengikuti sosialisasi oleh Polres Ngawi dan intansi terkait. Pada kesempatan itu anggota Gapoktan menyatakan siap menerima sanksi kurungan penjara jika masih ngotot memasang jebakan  tikus berlistrik. Melalui Gapoktan para petani pun diarahkan menggunakan cara ramah lingkungan membasmi tikus. Yakni dengan memanfaatkan jasa burung hantu.


Dalam membasmi hama tikus ini petani kami arahkan melalui Gapoktan untuk melakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Setiap kelompok tani akan memelihara burung hantu dan membuat pagupon atau rumah burung hantu di area perswahan mereka, pungkasnya.

Iklan