Iklan

Iklan

,

Iklan

 


RSUD Kertosono Diduga Langgar SOP Dalam Melayani Masyarakat

Minggu, 13 Desember 2020, 19:33 WIB Last Updated 2020-12-13T12:33:30Z

NGANJUK, Harian7.com - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono Kabupaten Nganjuk diduga kurang maksimal dalam melayani masyarakat. Pasalnya, jika ada masyarakat yang kritis bukan langsung diambil tindakan tapi pihak rumah sakit justru sibuk ngurusi administrasi.


Seperti yang dirasakan Sumarsono (55) warga Dusun Sendang  Gogor RT 02 RW 03 Desa Ngepung, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk yang sejak tanggal 10 Desember 2020 sekitar pukul 23.00 WIB sudah berada di RSUD Kertosono.

Anak Sumarsono, Dwi Astutik (31) saat ditemuii awak media mengatakan, bapak saya awal dirawat di ruang intalasi gawat darurat (IGD,) dan setelah itu dipindah ke ruang Lily-6 (ruang isolasi, red) bahkan sempat di Swab, tapi belum ada hasilnya.

"Wong bapak saya ini jelas sakit TBC, dan ada hasil rontgen dari Sam Husada, tapi kok malah ditempatkan di ruang isolasi Lily-6, padahal masih banyak ruang yang kosong," katany, Sabtu (12/12/2020).

Sementara, BS salah satu keluarga pasien yang rawat inap di RSUD Kertosono menjelaskan sekarang RSUD Kertosono kok dalam pelayanan tidak bisa fleksibel, seharusnya pasien yang darurat/ sangat butuh pertolongan segera ditangani, setelah itu baru masalah adminitrasi. Seperti ketika pasien atas nama Malem (80) penduduk Tawangrejo RT 02 RW 01 saat masuk rumah sakit sekitar pukul 20.00 WIB sempat ditolak, karena data tidak sama, dan setelah berdebat akhirnya nenek ini dirawat di ruang Dahlia.

"Pasien, seharusnya ditangani terlebih dahulu, walau KK, KTP, KIS ada perbedaan NIK, karena sesuai SOP RSUD tidak di perbolehkan menolak pasien," ungkap BS.

Sampai dengan berita ini diturunkan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Agus Zainal Abidin, S.Kep.Ns belum bisa dikonfirmasi karena masih ada acara di RSUD Nganjuk .

"Kami dan masyarakat sekitar Kertosono berharap supaya tradisi tersebut segera diubah, jika pasien dalam keadaan darurat harus segera mendapatkan penanganan terlebih dahulu, kemudian baru administrasi, ini demi keselamatan pasien," pungkas BS. (Indra)

Iklan