Iklan

Iklan

,

Iklan

Selamatkan Mata Air, Relawan Nyawa Wali Dan Ansor Gelar Penanaman Pohon Di Nyatnyono

Senin, 23 November 2020, 17:55 WIB Last Updated 2020-11-23T21:16:48Z
Penulis:  Fera | Kontributor Ungaran


SEMARANG, Harian7.com - Sebagai upaya untuk menyelamatkan mata air yang ada di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, relawan Nyawa Wali dan Banser Ansor bersinergi dengan pemerintah desa Nyatnyono serta beberapa relawan lain melakukan penanaman bibit pohon di sejumlah titik di wilayah Desa Nyatnyono.

Dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Semarang dan BPDAS Pemali Jratun, mereka menanam sebanyak 600 bibit pohon kalpataru, beringin, jambu biji, sengon, sirsat dan beberapa tanaman lain.
 
Kepala Desa Nyatnyono, Parsunto, menjelaskan kegiatan penanaman yang dilakukan pada hari Minggu (22/11/20) berawal dari keprihatinan para relawan desa Nyatnyono terhadap kondisi mata air di desa mereka.

"Kegiatan ini berawal dari niat suci para relawan Nyawa Wali dan Banser Anshor terhadap kondisi mata air yang selama ini menopang kehidupan penduduk desa Nyatnyono yang semakin mengecil. Oleh karena itu, para relawan desa kami berinisiatif melakukan penanaman pohon yang bisa menyerap air," papar Parsunto saat ditemui harian7.com di sela-sela acara penanaman.

Hal senada juga disampaikan ketua relawan Nyawa Wali, Agus Purnomo. Agus menjelaskan, kegiatan ini berawal dari ide relawan Nyawa Wali dan berkolaborasi dengan relawan Ansor dan pemerintah desa Nyatnyono.

"Sasaran kami adalah semua sumber mata air yang ada di desa dengan jumlah 23 titik yang tersebar di Nyatnyono. Untuk bibit yang ditanam di Situk dan sekitarnya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang. Sedang bibit yang ditanam di puncak Ngipik berasal dari BPDAS Pemali Jratun," ungkap Agus. 

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Wiwoho, ST, M.Si mengungkapkan, kegiatan penanaman semacam ini sangat diapresiasi oleh pemerintah khususnya DLHK, karena selama ini banyak orang yang memanfaatkan lingkungan tetapi tidak banyak yang berupaya melestarikannya.

"Sebagai contoh, banyak lahan dibuka untuk perumahan, dan industri. Sumber daya air banyak diambil untuk air kemasan. Tetapi selama ini, tidak banyak yang melestarikannya. Jadi para relawan ini adalah pahlawan lingkungan. Karena mereka dengan suka rela melakukan kegiatan seperti ini. Kalau tidak punya hati yang ikhlas ya tidak mungkin," kata Wiwoho.

DLHK sendiri setiap tahun sudah melakukan pengadaan bibit serta penyuluhan-penyuluhan seputar pelestarian alam, pengawetan air tanah dan lain sebagainya.

Menurut Wiwoho, sebagai daerah penyangga air daerah perkotaan di bawahnya, pelestarian sumber mata air di wilayah Nyatnyono merupakan suatu keharusan.

"Penanaman pohon untuk menyelamatkan mata air merupakan salah satu bentuk mitigasi bencana akibat perubahan lahan khususnya buat keberlangsungan sumber air. Karena itu kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh untuk masyarakat sekitar dan relawan lainnya. Karena kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama," pungkas Wiwoho seusai menanam pohon kalpataru di Situk salah satu lokasi penanaman di Nyatnyono.

Selain relawan Nyawa Wali dan Ansor kegiatan penanaman yang berpusat di Situk dan puncak Ngipik ini juga di hadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, Sar Buser, Rescue Squad, Ungaran Peduli, Baguna, Lensa, Unes, Undip, Gembel Crew dan organisasi relawan yang tergabung dalam forkomrelinko Kabupaten Semarang.

Iklan