Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Bisa Jadi Referensi Pengambilan Kebijakan, Itu Kata Menag Saat Membuka The 2nd INCRE

Redaksi
Rabu, 11 November 2020, 22:19 WIB Last Updated 2020-11-11T15:19:23Z
Menteri Agama Fachrul Razi.(Foto Istimewa)


JAKARTA,harian7.com - Menteri Agama Fachrul Razi membuka The 2nd International Conference on Religion and Education (The 2nd INCRE) atau Konferensi Internasional Agama dan Pendidikan ke-2. Kegiatan yang diinisiasi Badan Litbang dan Diklat Kemenag bekerjasama dengan International Institute for Advanced Science and Technology (IIAST) ini merupakan  pertemuan ilmiah yang dihadiri para akademisi dan peneliti dari seluruh belahan dunia. 


Menag Fachrul Razi berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan referensi terkait ilmu pengetahuan agama dan pendidikan. " Ini bentuk publiksi ilmiah internasional yang mampu menambah kekayaan literasi yang akhirnya memperkaya referensi bagi dunia ilmu pengetahuan, maupun untuk pengambilan kebijakan di bidang pendidikan, atau agama, atau inter-relasi keduanya," kata Menag, Rabu (11/11/2020). 


Menag juga mengapresiasi kegiatan ini yang menurutnya memiliki beberapa manfaat. Pertama, melalui kegiatan seperti ini akan memberikan kesempatan kepada banyak anak bangsa untuk dapat mengekspresikan diri di forum yang dikemas pada lingkup internasional. 


Kedua, terdapat ruang bagi para pemikir untuk mengkomunikasikan gagasan dan pemikiran secara langsung dan dialogis melalui daring sebagaimana yang saat ini dilakukan. Ketiga, melalui kegiatan ini juga ada diseminasi gagasan dan pemikirian kepada banyak pihak.


The 2nd INCRE mengusung tema Respon Agama dan Pendidikan dalam konteks Pandemi Covid-19 dan Pengembangan Pembelajaran Digital. Kegiatan akan diselenggarakan secara daring pada 11-12 November 2020 melalui telekonferensi.



Sementara itu, Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kaban) Achmad Gunaryo mengatakan tema yang diambil bertujuan untuk mempertemukan para akademisi dan peneliti di bidang agama dan pendidikan dari berbagai negara, baik ASEAN dan internasional dalam melihat dinamika agama dan Pendidikan di masa Pandemi Covid 19.


“Tujuan selanjutnya, guna menghasilkan berbagai pemikiran subtantif maupun kebijakan alternatif dalam layanan pendidikan agama dan keagamaan serta pembelajaran digital di era pandemi," ujar Kaban Gunaryo.


Selain bekerja sama dengan IIAST, Balitbang Kemenag juga menggandeng dua perguruan tinggi utama dari dua negara ASEAN, yaitu International Islamic University of Malaysia/IIUM (Malaysia), dan Universitas Islam Sultan Syarif Ali/UNISSA (Bruney Darussalam).


Selain itu, kegiatan ini didukung oleh Asosiasi Peneliti Agama Indonesia (APAI), Asosiasi Mahad Aly Indonesia (AMALI), dan para dosen dan akademisi bidang pendidikan dari perguruan-perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. 


Sementara itu, narasumber yang akan hadir, antara lain: Dr. Ali Syamsi (Wakil kontinen Amerika Serikat), Prof. Abdul Wahab (Wakil kontinen Asia), Prof. Azyumardi Azra (Wakil ASEAN), dan Prof. Achmad Gunaryo (Kepala Balitbang Diklat). 


Kegiatan ini, lanjut Gunaryo, dilengkapi dengan presentasi 63 makalah terpilih. Diperkirakan peserta yang hadir secara daring berasal dari dosen dan akademisi pendidikan negara ASEAN, juga peserta terpilih dari pendaftar pengunjung (visitor).


“Target kegiatan ini adalah publikasi naskah, baik dalam bentuk jurnal terindeks scopus, prosiding terindeks global, jurnal-jurnal nasional, dan prosiding nasional,” tutur Kaban.


“Tahun 2019, Balitbang Diklat telah berhasil menerbitkan Prosiding INCRE terindeks global edisi I. Maka, event internasional kali ini akan memilih naskah yang akan diterbitkan dalam Prosiding INCRE 2,” tutupnya.(Yuan/Kemenag)

Iklan