Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Bentuk Tanggungjawab Sosial, PT S2P Siapkan Program CSR Untuk Warga Winong

Rabu, 11 November 2020, 10:07 WIB Last Updated 2020-11-11T03:07:21Z

CILACAP, Harian7.com – Buntut dari kebisingan yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap pada Selasa (27/10/2020) lalu, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) selaku pengelola PLTU Cilacap meminta maaf kepada masyarakat Dusun Winong, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.


Permintaan maaf dari PT S2P PLTU Cilacap disampaikan manajemen PT S2P saat melakukan audiensi dengan warga Winong di Aula DLH Kabupaten Cilacap, Selasa (10/11/2020).


Sugeng, GM PT S2P PLTU Unit 1 dan 2 Sugeng didampingi Koen Agus Bondan saat ditemui usai audensi menyampaikan, dalam operasional safety valve kebisingan bisa terjadi dalam PLTU. Karena saat operasional unit 3 X 600 MW memang ada tekanan. Untuk itu, pihaknya tidak bisa menjanjikan kejadian itu tidak akan terjadi lagi di masa mendatang.


"Kami tidak bisa menjajikan komitmen tidak adanya gangguan, karena cara kerja safety valve memang demikian adanya," jelasnya yang juga tertulis dalam berita acara audiensi kemarin.


Dan sebagai bentuk pertanggungjawaban PT S2P kepada masyarakat setempat, Sugeng menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah melaksanakan sejumlah program CSR yang bisa langsung dirasakan warga sekitar. Mulai dari perekrutan tenaga kerja yang sudah sesuai dengan ketentuan yang ada di perusahaan hingga pemberian beasiswa kepada sejumlah warga setempat.


"Kami juga sudah melakukan kegiatan CSR terkait pembekalan sebagai persiapan dalam menghadapi perubahan dari lingkungan agraria menjadi industri," tandasnya.


Belajar dari kejadian ini, pihaknya meminta kepada warga Winong untuk bisa langsung menyampaikan keluhan kepada PT S2P.


"Untuk ke depan apabila ada hal-hal yang ingin disampaikan bisa disampaikan langsung ke PT S2P," tandasnya.


Sementara, Koordinator Forum Winong Peduli Lingkungan (FWPL), Riyanto selaku pihak yang merasa dirugikan dengan aktivitas PLTU menyampaikan, kejadian kebisingan bulan lalu seharusnya menjadi bahan pemerintah daerah, provinsi maupun pusat untuk mengevaluasi.


"Kebisingan kemarin menambah keyakinan kami kalau izin lingkungan PT S2P harus dievaluasi," tegasnya.


Bukan hanya soal kebisingan, masalah lain yang dihadapi warga Winong dan mendesak untuk ditangani adalah persoalan abrasi, di mana jarak bibir pantai dengan permukiman warga terus menipis hingga 10 meter, yang menurutnya dampak dari pembangunanan pemecah ombak atau breakwater.


"Yang jelas, selama berdampingan dengan PT S2P selama 15 tahun, masyarakat Dusun Winong sangat dirugikan, baik secara polusi, ekonomi dan juga sosial," ungkapnya.


Masyarakat Winong yang lokasinya paling dekat dengan PLTU sejauh ini menurut dia tidak merasakan dampak positif. "Dari 800-an warga Winong cukup sedikit yang bisa bekerja di PT S2P," terangnya.


Oleh karena itu, permasalahan di Dusun Winong ini menurut dia tidak akan selesai apabila pemerintah daerah dan tentunya PT S2P tidak serius dalam menangani keluhan-keluhan warga.


"Apa yang terjadi di Dusun Winong adalah tanggungjawab pemerintah dan PT S2P. Kami minta perbaikan ekonomi dan kenyamanan warga untuk bisa diutamakan," pungkas Riyanto.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap Awaludin Muuri setelah audiensi menegaskan, Pemkab melalui DLH sudah mencatat persoalan-persoalan yang dihadapi warga Winong, dan cukup serius dalam mengupayakan jalan keluar persoalan warga Winong sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


"Fasilitasi adalah upaya pemerintah dalam penanganan masalah ini. Akan kita carikan jalan keluar permasalahan ini, dan terbaik untuk semua pihak," katanya.


DLH berharap, kegiatan CSR yang sudah dilakukan PT S2P untuk lebih maksimal, supaya dampaknya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat setempat.  


"Harapannya kami dari pemerintah SCR PT S2P lebih dimaksimalkan lagi, supaya outcome-nya lebih banyak dirasakan masyarakat," jelasnya.


Dari audiensi tersebut, PT S2P menurut dia menyatakan siap mengakomodir tuntutan warga Winong secara maksimal, dan akan dilanjuti dengan program-program teknis.


"Nanti akan ditindak lanjuti dengan pertemuan antara warga dan PT S2P. Tadi sudah dituangkan dalam notulensi sebagai saksi pertanggungjawaban bersama, intinya PT S2P siap untuk memenuhi keinginan warga secara maksimal," pungkasnya. (Rus)

Iklan