Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Tingkatkan Potensi Desa Wisata, UPGRIS MoU Dengan Desa Doplang

Kamis, 29 Oktober 2020, 21:20 WIB Last Updated 2020-10-29T14:20:44Z

SEMARANG, Harian7.com - Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) resmi menandatangani kontrak kerjasama dengan desa wisata Doplang sebagai pendamping desa wisata.

Penandatanganan yang dilaksanakan, Rabu (28/10/2020) kemarin merupakan desa ketiga di Kabupaten Semarang yang didampingi UPGRIS dalam pengembangan desa wisata setelah sebelumnya ada desa Polosiri dan Sepakung.

Saat ditemui Harian7.com Wakil Rektor 4 UPGRIS, Ir. Suwarno Widodo mengatakan, bahwa dengan dipercayanya UPGRIS sebagai pendamping desa wisata Doplang pihaknya berharap bahwa Doplang akan berkembang menjadi desa wisata yang tertata dan terintegrasi dengan kawasan wisata lain di Kabupaten Semarang.

"Desa wisata tidak bisa berdiri sendiri-sendiri, harus terintegrasi dengan desa-desa lain disekitarnya sehingga bisa berkembang menjadi sebuah kawasan wisata. Hingga pada saat membuat paket-paket wisata akan lebih effisien jika paket-paket tersebut bisa bersama-sama antar desa atau kelompok wisata," katanya, di lokasi penandatanganan kontrak kerjasama sekaligus tempat launching desa wisata Doplang di lapangan Klotok Dusun Jurangsari Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 

Saat disinggung pendampingan seperti apa yang akan dilakukan UPGRIS di Doplang, Suwarno menjelaskan bahwa UPGRIS dalam melakukan pendampingan akan melihat dulu permasalahan yang ada di Doplang. "Misal Doplang butuh guide maka dosen-dosen kami bisa membantu pelatihan guide dalam berbahasa Inggris, Jawa maupun Indonesia," papar Suwarno.

Lebih lanjut Suwarno mengatakan bahwa UPGRIS juga akan melakukan pendampingan dalam perihal variasi kunjungan wisata, baik itu wisata alam, sejarah, budaya maupun kuliner.

"Kita memiliki progdi pengelolaan pangan, sehingga bisa mendampingi dalam pengolahan variasi makanan lokal yang bisa dijadikan ciri khas Doplang," imbuh Suwarno.

Menurut Suwarno, Doplang memiliki potensi wisata yang komplit dan luar biasa. Selain pemandangan alam yang beragam mulai dari sawah, ladang Sedap Malam, perbukitan juga terdapat situs-situs yang memiliki nilai sejarah tinggi disamping seni budaya yang beragam.

"Wisata itu merupakan multiplayer effect, sehingga semua dinas harus bisa mendampingi meski sebagai leading sektornya adalah dinas pariwisata," pungkas Suwarno (Fe) 

Iklan