Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Demo Ribuan Massa di Jawa Tengah Berakhir Ricuh

Redaksi
Rabu, 07 Oktober 2020, 21:44 WIB Last Updated 2020-10-07T14:50:21Z

 

Pagar kantor DPRD Jateng Jln Pahlawan Kota Semarang saat dirobohkan para Pendomo 


SEMARANG, Harian7.com - Ribuan massa gabungan dari mahasiswa, organisasi masyarakat dan kalangan buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD dan Kantor Gubernuran Jawa Tengah (Jateng) Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (07/10), berakhir ricuh.


Dari pantauan harian7.com dilapangan, massa sebelumnya berkumpul di titik pelabuhan Tanjung Emas, Semarang  lalu bersama-sama menuju Kantor Gubernur dan DPRD Jateng sekira pukul 12.30 WIB.


Mereka menolak UU Cipta Kerja serta kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan buruh dan rakyat.


Awalnya demo berjalan lancar dan damai tidak ada tampak kericuhan sama sekali. Namun menjelang sore tampak ratusan pemuda tiba-tiba masuk di dalam kerumunan massa setelah itu mendorong pagar yang ada dihalaman kantor Gubernur hingga roboh dan serta melempar batu.


Suasana ricuh dan tidak terkendali dibalas polisi dengan menyemprotkan water canon dan menembakkan gas air mata. Ribuan massa yang ada di area tersebut tampak berhamburan menyelamatkan diri.


Kapolrestabes Semarang Kombes Auliansyah Lubis yang memimpin pengamanan demo meminta massa tetap tenang dan jangan berbuat anarkis dengan menghina anggota DPRD Jateng.


"Terpaksa kami langsung melakukan tindakan tegas dengan menyemprotkan water canon dan menembakkan gas air mata kepada pendemo karena mereka melakukan tindakan anarkis yang membahayakan dan kami juga berhasil mengamankan 100 pemuda yang membikin ke kisruhan," ujarnya.


Sementara itu, Suyati salah satu buruh menuturkan, teman-teman kompak untuk melakukan ini semua dan rela libur kerja supaya aspirasi para buruh bisa didengar dan menolak UU cipta kerja disahkan.


"Sekali lagi kami menolak dengan tegas terkait rancangan DPR RI yang se enaknya mengesahkan RUU cipta kerja. Kami ini hanya pekerja buruh yang hanya bisa menggantungkan pekerjaan serta gaji untuk menafkahi keluarga," ucapnya.

Iklan