Iklan

Iklan

,

Iklan

Aksi Demontrasi UU Ciptaker Berakhir Rusuh, Gabungan Ormas di Salatiga:'Kami Menolak Unjuk Rasa Anarkis'

Redaksi
Senin, 19 Oktober 2020, 09:00 WIB Last Updated 2020-10-19T04:25:06Z
Gabungan Ormas di Salatiga saat menyatakan sikap menolak unjuk rasa anarkis.


Laporan: Bang Nur


SALATIGA,harian7.com - Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang diwarnai dengan kerusuhan menuai kecaman dari berbagai pihak, diantaranya dikalangan organisasi kemasyarakatan, LSM dan masyarakat.


Di Kota Salatiga gabungan organisasi masyarakat yang terdiri dari MPC Pemuda Pancasila, DPC Lindu Aji, PSHT, LCKI, Satkorcab Banser Salatiga, secara bersama sama menyatakan penolakan terhadap aksi unjuk yang berakhir rusuh.


Ketua Lindu Aji Salatiga Heri Subroto menegaskan, dirinya tidak sependapat atas aksi unjukrasa dengan cara turun ke jalan namun tujuannya malah merusak fasilitas umum. 


"Kami menolak unjuk rasa anarkis. Saya minta kepada anggota Lindu Aji dan masyarakat Salatiga apabila akan menyampaikan pendapat dan aspirasi hendaknya lebih baik melalui cara beraudensi pada wadah yang tepat," jelasnya Senin (19/10/2020) di halaman parkir Gedung Korpri Salatiga. 


Diungkapkan Heri, unjuk rasa pada saat pandemi Covid-19 memiliki risiko tinggi. "Seperti pada saat sekarang ini sangat bertentangan dengan program pencegahan penularan Covid-19, jangan sampai muncul klaster baru atau klaster demo di Salatiga," tegasnya. 


Menurut Heri, cara-cara penyampaian aspirasi bisa dilakukan dengan santun tanpa perlu menganggu keamanan dan ketertiban. "Jika anarkis tentu bertentangan dengan undang-undang. Juga merugikan diri sendiri dan masyarakat luas, apalagi jika ditunganggi oknum-oknum maka akan  mengakibatkan munculnya korban, entah bentrokan, korban fasilitas umum, dan lain sebagainya," paparnya. 


Sementara Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Salatiga Joko Tirtono menyampaikan mengemukakan pendapat adalah hal yang baik dan sah.


 "Saluran berkomunikasi dalam penyampaian pendapat itu bisa dari mana saja, tapi jangan anarkis," tegasnya.(*)

Iklan