Iklan

Iklan

,

Iklan

Jelang Hari Bersih Bumi Sedunia (World Clean up Day-WCD) DLH Temanggung Gelar Diskusi di Pinggir Kali, Besuk Siswa Diajak Pungut dan Pilah Sampah

Redaksi
Jumat, 18 September 2020, 21:12 WIB Last Updated 2020-09-18T14:12:21Z
Suasana saat diskusi dipinggir kali.


Editor: Choerul Amar


TEMANGGUNG,harian7.com – Pemkab Temanggung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar diskusi membahas terkait pengelolaan persampahan,  di pinggir Kali Lutut Desa Lempuyang, Kecamatan Candiroto dibarengi dengan acara Ngopi Bareng, Jumat (18/9/2020). 


Diskusi tersebut digelar dalam rangka menyambut jelang pelaksanaan peringatan Hari Bersih Bumi Sedunia (World Clean up Day-WCD) pada 19 September 2020 besuk.


“Diskusi bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang pengelolaan persampahan guna mewujudkan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, indah dan asri,“ ujar Kepala DLH Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono.


Peringatan WCD di Kabupaten Temanggung direncanakan dengan dua kegiatan, yaitu pada Sabtu (19/9/2020) dengan kegiatan pungut dan pilah sampah dari tingkat SD, SLTP, SLTA, MA, SMK, Pondok Pesantren. Kemudian pungut dan pilah sampah di lingkungan dan rumah masing-masing, serta gerakan susur sungai/ kali secara serentak di 20 kecamatan Kabupaten Temanggung pada Minggu (20/9/2020).


“Gerakan bersih sampah, susur kali akan kita canangkan Minggu 20 September 2020 di Kali Pacar, Dusun Delok, Desa Pagersari, Kecamatan Tlogomulyo. Dengan giat susur kali, maka sungai bersih dari sampah dan menginspirasi warga sadar tidak buang sampah sembarangan,” ungkap Entargo.


Sementara itu, Bupati Temanggung HM Al Khadziq berharap masyarakat tidak membuang sampah di sembarang tempat, seperti di kali, karena akan mencemari lingkungan. Khadziq juga mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik, agar mewujudkan Temanggung Bebas Sampah.


“Kita tidak ingin kondisi lingkungan penuh dengan sampah, makanya gerakan bersih-bersih sampah harus terus digelorakan. Sehingga kebersihan dan keindahan lingkungan kita terjaga dengan baik,” tegasnya.


Terkait kegiatan Ngopi Bareng, Kahdziq menekankan, hari Jumat merupakan hari wajib minum kopi produk lokal Temanggung. Hal itu untuk mendongkrak penjualan kopi asli Temanggung, dan meningkatkan kesejahteraan petani maupun pelaku usaha kopi.


“Masyarakat Temanggung, terutama setiap Hari Jumat wajib minum kopi asli Temanggung, jangan malah kopi sachet buatan pabrik,” pesannya.(Sus/DJ)

Iklan