Iklan

,

Iklan

 


Desas Desus Perekrutan Calon Perangkat Desa di Kab Semarang Dibandrol Puluhan Juta Rupiah, Menanggapi Itu - Ketua DPRD Minta Semua Pihak Turut Mengawasi Prosesnya

Redaksi
Minggu, 06 September 2020, 06:24 WIB Last Updated 2020-09-05T23:45:24Z
Ilustrasi


Laporan: Bang Nur

UNGARAN,harian7.com - Perekrutan  calon perangkat desa di Kabupaten Semarang yang akan dilaksanakan pada Senin - Rabu mulai 7 hingga 9 September 2020 mendatang di Undaris Ungaran, dikhawatirkan rawan terjadinya praktik jual beli jabatan. Indikasi adanya permainan kotor tersebut isu desas desusnya kian santer beredar dikalangan masyarakat.

Kabar yang beredar dari berbagai sumber disebutkan dalam momen tersebut diduga dimanfaatkan oleh oknum yang mengatasnamakan dari  tim salah satu paslon pada Pilkada Kabupaten Semarang. Bahkan kabar miring tersebut juga terdengar di kalangan anggota DPRD Kabupaten Semarang.

Menyikapi kabar itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening meminta kepada semua pihak yang terkait tentang proses seleksi pengangkatan perangkat desa, agar menjaga pelaksanaan seleksi dengan fair tanpa ada upaya  untuk mempengaruhi atau bermain.

"Karena santer beredar isu yang berkembang di masyarakat bahwa ada indikasi oknum yang mengatasnamakan Paslon memberikan janji dapat meloloskan  seleksi perangkat desa,"kata Bondan kepada harian7.com, Sabtu (5/9/2020) malam.

Disampaikan Bondan, oknum yang mengatasnamakan dari salah satu paslon tersebut menjanjikan bisa memuluskan dalam proses pelaksanaan seleksi perangkat desa dengan membayar sejumlah uang sebagai pelicin.

"Untuk besaran biaya berfariasi, diantaranya dengan tarif Rp 20 hingga 25 juta untuk formasi kepala dusun,  kasi/kaur. Sedangkan untuk mutasi sekretaris desa dibandrol Rp 40 juta. Beredarnya isu tersebut sungguh sangat meresahkan masyarakat,"tandas Bondan yang juga Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang.

Lebih lanjut Bondan meminta aparat penegak hukum dan seluruh komponen masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya seleksi perangkat desa.

"Termasuk perguruan tinggi yang di tunjuk agar tetap bekerja secara profesional,"tegas Bondan.

Terpisah, Direktur ICI Jateng Dr Krishna Djaya Darumurty ,S.H , M.H.,melalui Wakil Direktur Shodiq berharap agar dalam pelaksanaan seleksi perekrutan perangkat desa benar benar di laksanakan bebas dari Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme serta transparan , profesional, proposional agar hasil seleksi benar benar menghasilkan perades yang ber SDM unggul.

"Beredarnya desas desus yang kian santer dimasyarakat terkait dugaan adanya permainan kotor dalam perekrutan calon perades, kami ICI Jateng telah menurunkan tim investigasi,"kata Shodiq.

Ditambahkan Shodiq, tak hanya perekrutan calon perades, dari temuan tim dilapangan juga ditemukan adanya pungutan uang sebesar Rp 20 juta sebagai uang muka untuk menjadi pegawai pemadam kebakaran.

"Dari temuan kami juga ada oknum pejabat dengan meminjam tangan oknum yang mengatasnamakan LSM menjanjikan bisa memasukan kerja ke bagian pemadam kebakaran. Dan mereka, menurut informasi dihimpun tim dilapangan, mereka rata rata sudah kenai biaya Rp 20 juta,"jelas Shodiq.

"Saat ini ICI Jateng dalam tahapan kroscek data tentang kebenaranya. Meski sudah ada beberapa saksi kunci, namun sementara masih tahapan dugaan. Kita juga akan koordinasi ke aparat penegak hukum."

"Bagi korban yang sudah setor uang saya harap menanyakan kebenaranya. Karena beberapa waktu lalu kami kroscek ke salah satu pejabat berwenang di Kabupaten Semarang, dinyatakannya bahwa tidak ada perekrutan calon tenaga kerja di bagian pemadam kebakaran,"pungkasnya.(*)

Iklan