 |
| Ketiga narasumber saat menghadiri acara dialog prime topic, di hotel normans, Kota Semarang, Selasa (25/8). Foto (Andi Saputra/harian7.com) |
SEMARANG, Harian7.com - Kondisi transportasi saat ini cukup memprihatinkan bahkan dari segi ekonomi mengalami penurunan juga bagi pelaku usaha transportasi akibat adanya wabah COVID-19.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah (Jateng), Hadi Santoso membenarkan kondisi tersebut.
"Ini perlu disadari untuk semua yang menjalani dan harus jadi perhatian bersama dalam mengembangkan kembali khusunya transportasi," kata Hadi saat menjadi narasumber di Prime Topic, di Hotel Normans, Semarang, Selasa (25/08).
Menurutnya, meski demikian, semua angkutan umum wajib mematuhi protokol kesehatan supaya masyarakat terhindar dari wabah korona.
"Semua harus mensuport agar masyarakat juga yakin dengan yang namanya angkutan umum ini dan aturan protokol kesehatannya harus benar-benar bersih," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satrio Hidayat menuturkan selama masa pandemi load factor bus angkutan umum terus mengalami penyusutan antara 15-20 persen serta kondisi tersebut semakin parah dan membuat pengusaha bus angkutan wisata merugi.
"Kondisi menurunnya kebutuhan transportasi itu memang tidak dipungkiri adanya rasa ketakutan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum untuk menghindari potensi terjadinya penularan wabah COVID-19," ujarnya.
Menurutnya, sebelum COVID-19 terdapat 100 bus yang beroperasi, penumpangnya juga banyak dan jika sekarang 100 yang beroperasi, bisa jadi penumpangnya hanya 10 orang.
"Solusinya adalah bisa digilir operasionalnya. Jadi bila PO punya lima bus maka harus beroperasi sesuai jadwal yang berangkat dan seterusnya seperti itu," tuturnya.
