Iklan

Iklan

,

Iklan

Refleksi 1 Muharam Tahun Baru Hijriyah

Redaksi
Rabu, 19 Agustus 2020, 08:33 WIB Last Updated 2020-08-19T01:33:42Z

Aunur Rofiq,S.Ag Guru PAI dan Budi Pekerti SMA Negeri 4 Semarang


Oleh : Aunur Rofiq,S.Ag

I.Kilas sejarah

SEMARANG, Harian7.com - Umat Islam di seluruh dunia setiap tahun memperingati hari besar Islam 1 Muharam dengan berbagai cara daaan macamnya. Karena 1 Muharam merupakan Tahun Baru Islam, yang disebut juga Tahun Baru Hijriah. Menurut sejarahnya,  pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibnu Khattab surat-surat resmi pemerintah belum memakai tanggal,bulan dan tahun.

Maka ada usulan dari salah seorang pejabat agar surat-surat dinas diberi tanggal. Muncul pertanyaan, akan diberi tanggal menurut kalendar apa ? Maka diputuskan, bahwa kalender yang dipakai harus kalender Islam. Penyusunan kalender Islam dimulai dari peristiwa perjuangan umat Islam yang sangat heriok, yaitu peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya dari Makkah ke Madinah yang dalam kalender Masehi bertepatan dengan tahun 622 Masehi.

Maka kalender Islam itu disebut kalender Hijriah. Dengan adanya kalender Islam itu umat Islam dapat mencatat waktu pembuatan surat-surat dan terjadinya peristiwa-peristiwa yang menyertainya.
Adapun alasan hijrah Nabi  SAW dijadikan awal kalender Islam, karena semenjak umat Islam berhijrah dari Makkah ke Madinah, di daerah yang baru itu jumlah umat Islam bertambah banyak sehingga merupakan kekuatan yang tangguh.

Akhirnya umat Islam dapat merebut kembali kota Makkah tanpa perlawanan dari kaum Quraisy yang berati. Peristiwa ini menunjukkan kemenangan umat Islam melawan kaun kafir Quraisy.

Ada nuansa yang berbeda didalam menyambut tahun baru Hijriah dengan tahun baru Masehi,Tahun baru Masehi umumnya dirayakan dengan gegap gempita sambil berhura-hura yang kadang meninggalkan norma agama.Sedangkan umat Islam di dalam menyambut tahun baru Hijriah diisi dengan muhasabah, dakwah dan ibadah.

II.Peristiwa Hijrah

Nabi Muhammad SAW, sebagai Rasulullah mempunyai tugas menyampaikan agama Allah SWT, yakni Dienul Islam. Pada awal dakwahnya beliau banyak menghadapi berbagai rintangan, hambatan dan perlawanan dari kaum kafir Quraisy, yang makin hari makin meningkat teror yang disampaikan berupa : penganiayaan,penyiksaan, ancaman pembunuhan embargo ekonomi, hingga benar-benar ada upaya konkret untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Umat Islam mengasingkan diri ke sebuah lembah dan hidup serba kekurangan karena pasokan makanan dan minuman dari luar dihalang-halangi, sehingga banyak yang mengalami kelaparan dan krisis air. Penderitaan Nabi Muhammad SAW menjadi lebih terasa berat dengan meninggalnya sang kekasih beliau yaitu Siti Khadijah dan kemudian paman beliau Abu Thalib, sehingga tahun itu dinamakan tahun kesedihan nabi ( ‘amul Khuzni ).
Penderitaan yang teramat berat berlangsung hampir tiga tahun.

Maka Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah SWT agar memberikan pertolongan kepada kaum muslimin dan dapat meneruskan misi dakwahnya.
Kemudian beliau dan para pengikutnya diperintahkan oleh Allah SWT untuk berhijrah ke Madinah. Di daerah baru ini umat Islam berkembang dengan pesat sesuai dengan harapan Nabi, sehingga kota Makkah bisa dikuasai kembali. Inilah hijrah jasadiyah ( fisik ) yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW.

Tetapi dalam keadaan terdesak atau terusir, maka perlu dilakukan hijrah qalbiyah ( moral dan mental), yaitu berpindah atau melepaskan diri dari sifat-sifat yang tercela, untuk menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji.

Setelah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya menguasai kota Madinah dan Makkah, maka kegiatan dakwah Islam berkembang pesat. Keberhasilan dalam dakwah ini memberi inspirasi tentang prospek kebangkitan Islam.Akhirnya tanggal 1 Muharam sering diperingati sebagai hari kebangkitan Islam.

Iklan