Iklan

Iklan

,

Iklan

Petani dan Pengolah Tembakau di Magelang Keluhkan Anjloknya Harga

Sabtu, 29 Agustus 2020, 18:07 WIB Last Updated 2020-08-29T11:21:38Z
Sucipto bersama pengolah lainya sedang menggulung tembakau rajangan yang sudah kering 

MAGELANG, harian7.com - Musim panen tembakau di Kabupaten Magelang pada tahun ini banyak dikeluhkan para petani diberbagai wilayah khususnya di Kecamatan Pakis, Ngablak dan sekitarnya, pasalnya harga jual daun tembakau mentah hanya laku dibeli pengepul / perajang dengan kisaran harga Rp. 2.500 (Duaribu limaratus Rupiah) hingga Rp. 3.500 (Tigaribu limaratus Rupiah) untuk daun paling atas dengan kualitas terbaik, padahal di tahun-tahun sebelumnya penjualan daun tembakau mentah bisa mencapai harga Rp. 8.000 (Delapanribu Rupiah) hingga Rp. 12.000 (Duabelasribu Rupiah) perkilo.


Menurut Sucipto Gembus (56) seorang pengusaha tembakau dan juga petani asal Dusun Dadapan Desa Pakis Kabupaten Magelang, bahwa pabrik juga membeli tembakau rajangan jadi dengan harga dibawah tahun tahun sebelumnya sehingga transaksi jual beli daun tembakau di petani juga lebih murah, jelasnya.


" Entah kenapa hasil panen tembakau para petani seakan tidak ada harganya sama sekali. Ditahun ini saya sengaja tidak membeli daun dari petani lain untuk saya rajang, hanya mengolah hasil panen milik saya sendiri, " Paparnya.

Proses awal pengolahan daun tembakau 

Ia menambahkan, sudah ada sekitar 40 keranjang tembakau kering yang dikirim ke gudang dengan dihargai mulai Rp. 30.000 (Tigapuluhribu Rupiah) hingga Rp. 58.000 (Limapuluh delapanribu Rupiah) perkilonya. 


" Dengan harga penerimaan pabrik sebesar itu maka apabila pengrajang membeli daun tembakau mentah berarti kisaran Rp. 3.000 (Tigaribu Rupiah) hingga Rp. 4.000 (Empatribu Rupiah), bila lebih jelas akan merugi karena biaya pengolahan daun tembakau dari mentah hingga ke siap jual ada beberapa tahapan dan berbiaya cukup besar, imbuhnya. 


Sucipto yang saat ditemui harian7.com dirumahnya pada Sabtu (29/08/2020) bersama para pengolah tembakau lainya berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat agar bisa memberikan solusi dan langkah tepat guna menjaga harga tembakau selalu stabil setiap musim panen sehingga para petani tidak mengalami kerugian. Pungkasnya. (*)

Iklan