Iklan

Iklan

,

Iklan

Operasi Patuh 2020 Yang Digelar Selama 14 Hari Mampu Menurunkan Laka Lantas, Itu Kata Kakorlantas Polri

Redaksi
Sabtu, 08 Agustus 2020, 12:56 WIB Last Updated 2020-08-08T05:56:56Z
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono.

JAKARTA,harian7.com - Operasi Patuh 2020 yang digelar selama 14 hari, yakni dimulai sejak 23 Juli hingga 5 Agustus 2020 berjalan lancar. Razia kendaraan bermotor di tengah pandemi COVID-19 kali ini memang berbeda dengan saat kondisi normal, dimana penekanannya pada penerapan protokol kesehatan bagi para pengendara.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya beserta jajaran di seluruh Indonesia, Operasi Patuh yang mengedepankan tindakan persuasif dan humanis ini berjalan sesuai harapann dan tugas Polri dalam penegakan hukum yang dikedepankan adalah mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, serta menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas.

“Sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat, kami berusaha semaksimal mungkin melaksanakan harapan Presiden Joko Widodo untuk selalu peduli melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran pandemi COVID-19,” jelas Kakorlantas Polri, Jumat (7/8/20) kemarin.

Dalam melaksanakan Operasi Patuh, hal terpenting adalah bagaimana menyadarkan masyarakat dalam gerak langkah berlalu lintas untuk selalu jaga jarak, memakai masker dan jaga kesehatan dengan selalu cuci tangan dalam setiap kesempatan.

“Ini penting agar pandemi ini segera berakhir," jelas Irjen Pol Istiono.

Menurut Kakorlantas, operasi ini setiap tahun diadakan dengan tujuan untuk selalu mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Hal ini dilakukan karena angka kecelakaan masih cukup tinggi. Diperlukan langkah antisipatif melibatkan seluruh stakeholder yang bertanggung jawab di dalam keselamatan berlalu lintas.

“Diharapkan, dengan sinergi yang terbangun sesama stakeholder bisa meminimalisir korban lakalantas,” terangnya.

Oleh karena itu, budaya tertib berkendara dan patuh pada peraturan di jalan raya adalah kunci mengurangi kecelakaan kendaraan bermotor. Meskipun membangun kesadaran terhadap keselamatan berkendara tidaklah mudah. Bahkan, banyak cara yang telah dilakukan oleh kepolisian untuk menekan angka kecelakaan tersebut.

Irjen Pol Istiono berharap, kegiatan Operasi Patuh ini bisa menandai sebuah gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan keamanan, serta menurunkan tingkat fatalitas korban lakalantas. Di sinilah perlunya terus ditingkatkan memperbaiki moda transportasi umum yang ada.

Berdasarkan data, jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh 2020 menurun dibanding Operasi Patuh 2019. Pada Operasi Patuh 2020 pelanggaran terjadi sebanyak 548.797. Sementara itu, pada 2019 sebanyak 1.060.606 pelanggaran.

"Mengalami penurunan 511.809 pelanggaran atau 48 persen," jelas Kakorlantas Polri.

Penurunan ini, disebabkan pelaksanaan Operasi Patuh 2020 penindakan tilang hanya diberikan kepada pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Korlantas berkomitmen di tengah pandemi COVID-19, operasi ini tetap mengedepankan giat preemtif, preventif, dan persuasif serta humanis.(Yuan/tri/rls)

Iklan