Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Sinyal Tubuh Merapi Semakin Gemuk, Pemkab Klaten Tingkatkan Gelar Simulasi Penanganan Evakuasi

Redaksi
Rabu, 22 Juli 2020, 20:58 WIB Last Updated 2020-07-22T13:58:58Z
Saat giat simulasi berlangsung.

Laporan: M Sarman Kabiro Solo Raya

KLATEN,harian7.com - Melihat sinyal tubuh Gunung Merapi semakin gemuk, Pemerintah Kabupaten Klaten gencarkan simulasi evakuasi warga. 

Dalam simulasi tersebut, tidak saja uji latih penerapan protokol kesehatan bagi pengungsi di shelter pengungsian, namun juga diajarkan terkait memahami prioritas obyek evakuasi menjadi tugas yang  harus dijalankan dengan baik, khususnya ternak dan kelompok rentan.

“Kalau Merapi naik status menjadi siaga level III dan diadakan proses evakuasi, maka ada tiga prioritas evakuasi yang akan dilakukan pemerintah. Yaitu, Evakuasi kelompok rentan seperti kaum difabel, Anak balita, Ibu hamil dan Lansia. Kedua, Evakuasi ternak penduduk dan penghentian galian C," jelas Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Sri Yuwana Haris Yulianta di sela - sela pelaksanaan simulasi evakuasi Merapi di Ruang Pusdalops Klaten, Rabu (22/07/20).

Menurutnya, tiga prioritas ini sesuai Peraturan Bupati Klaten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penanganan Bencana. 

Haris menambahkan, simulasi ini dilakukan agar petugas lapangan paham termasuk masyarakat sehingga tidak ada benturan di lapangan di masa tanggap darurat.

Haris menjelaskan bahwa sesungguhnya warga Kemalang itu punya kearifan lokal.  Kemampuan evakuasi sudah sangat terlatih termasuk jalur-jalur alternatif evakuasi sudah sangat dipahami masyarakat.

"Pemerintah sendiri sangat terbantu dengan sikap tanggap darurat warga Kemalang. Termasuk ketersediaan alat transpotasi sudah siap.  Masyarakat sudah menyiapkan balai desa masing-masing sebagai titik evakuasi, sebelum kondisi bahaya harus turun ke bawah," kata pria lulusan Program S2 ITB Bandung itu.

Terpisah, Kepala BPBD Klaten Sip Anwar menjelaskan ketangguhan petugas dalam menghadapi kondisi darurat perlu dilatih. Menurutnya, kondisi pandemi ini menuntut perhatian agar penularan Covid-19 dapat terkendali di tempat pengungsian.

“Simulasi ini menekankan bagaimana protokol kesehatan bisa tetap diterapkan di saat evakuasi. Maka dari Pusat Pendalian dan Operasi di BPBD Klaten terus mengingatkan agar petugas di lapangan tetap menekankan protokol kesehatan di tiga shelter yang disiapkan," kata Sip Anwar.

Dia menambahkan, Pemkab Klaten saat ini menyiapkan shelter Kebondalem Lor untuk menampung warga Balerante, shelter Mendem dan Kebonarum dipersiapkan untuk warga Desa Sidorejo.

Sementara shelter Demak Ijo, Karangnongko untuk tempat pengungsian Desa Tegalmulya, Kemalang.

"Hari ini, Rabu, (22/07/20) simulasi evakuasi melibatkan hampir 100 personel. Berbagai unsur kita libatkan seperti relawan, Tim TRC, Rapi, Orari, Dinas Kominfo,PMI,SAR dan masyarakat. Simulasi ini mungkin belum sempurna, tapi nanti tetap kita evaluasi," pungkas Sip Anwar. (Dis/rls)

Iklan