Iklan

Iklan

,

Iklan

Prihatin Seorang Siswa di Pabelan Tak Punya HP Untuk Ikuti Sistem Belajar Daring Hingga Nyaris Putus Sekolah, Ini Yang Dilakukan Dua Anggota PP PAC Bringin

Redaksi
Selasa, 21 Juli 2020, 15:04 WIB Last Updated 2020-07-21T08:18:22Z
Dua anggota Pemuda Pancasila PAC Bringin saat menyerahkan handphone pada Minggu 19 Juli 2020.

Penulis: Muhamad Aryanto

UNGARAN,harian 7.com - Seiring dengan bencana wabah virus Corona yang menjadi pandemi, pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) mengeluarkan kebijakan sistem belajar Dalam Jaringan (Daring). Kebijakan itu untuk mencegah penyebaran virus Corona terhadap para murid.

Namun pada perkembangannya, sistem itu tidak dapat disamaratakan di Semua Sekolah dan Daerah. Mengingat, kemampuan siswa dalam akses pembelajarannya tidak memadai.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Semarang, seorang siswa di wilayah Kecamatan Pabelan tidak bisa mengikuti belajar melalui daring lantaran tidak memiliki handphone android.

Kondisi siswa yang nyaris putus asa tersebut akhirnya mencuak dan menjadi perhatian para warganet setelah diunggah di media sosial facebook.

Diantaranya anggota Pemuda Pancasila PAC Bringin, Iswadi dan Nur alias Cekot. Membaca postingan dimedia sosial tersebut, mereka langsung berinisiatif mencari rumah siswa yang disebutkan dalam postingan tersebut.

"Membaca postingan tersebut kami sangat prihatin, sehingga kami bergegas mencari alamat anak tersebut. Setelah mencari-cari akhirnya kami temukan alamatnya,"kata Iswadi dan Nur kepada harian7.com, Senin (20/7/2020) kemarin.


Saat tiba di kediaman siswa bernama Ahmad Muttamam yang beralamatkan di Dusun Mendoh Lor RT 04 RW 07 Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, kami disambut oleh orang tuanya yakni Muslimin (45)  seorang penyandang tuna netra. Disebutkan oleh orang tuanya, jika anaknya bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Pabelan Kab.Semarang.

"Setelah mengetahui rumahnya kami langsung membelikan  sebuah HP Android lalu kami serahkan  kepada siswa tersebut,"tutur Iswadi dan Nur.

Diungkapkan Iswadi dan Nur, kami atas nama Pemuda Pancasila PAC Bringin merasa haru dan bahagia usai menyerahkan hanphone android kepada siswa tersebut.

"Semoga dapat bermanfaat dan dengan harapan siswa tersebut dapat mengikuti pelajaran di sekolah nya dan tidak putus sekolah. Kami juga berpesan untuk rajin belajar,"kata Iswadi.   

 Ditambahkan Nur sebenarnya kebutuhan siswa tersebut tidak hanya alat komunikasi, tapi juga sepatu dan tas untuk keperluan sekolah. Insya Allah lain waktu akan kami belikan.

"Kami sangat prihatin dengan keadaan sekarang di mana banyak siswa- siswa anak orang tak mampu,sehingga untuk mengikuti pelajaran sekolah harus menggunakan alat komunikasi hanphone android. Kondisi tersebut tentu harus menjadi perhatian kita semua baik masyarakat sekitar,perangkat Desa,dan juga Dinas Pendidikan,"pungkasnya. 

Sementara itu, Ahmad Muttamam (13) usai menerima handphone saat dikonfirmasi harian7.com mengungkapkan,  berterimakasih  sembari meneteskan air mata.

"Saya ucapkan terimakasih pak,"ucapnya.(*)

Iklan