Iklan

Iklan

,

Iklan

Alhamdulillah.. Jumlah Pasien Covid 19 Yang Sembuh di Jawa Tengah Tertinggi Dibanding Provinsi Lain, Yulianto Prabowo Beberkan Rahasianya?

Redaksi
Jumat, 17 Juli 2020, 00:54 WIB Last Updated 2020-07-16T17:54:14Z
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo saat membeberkan rahasia keberhasilan dalam menanggulangi Covid 19 melalui rekaman video.
SEMARANG,harian7.com – Jumlah pasien sembuh di Jawa Tengah tertinggi dibanding provinsi lain, yakni mencapai 2.115 orang. Demikian dinyatakan Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Virus Corona Covid-19.

Dibeberkan oleh  Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo, beberapa kunci sukses penanganan mereka hingga berujung banyaknya pasien sembuh.

"Terkait tingginya kesembuhan pasien di Jateng kemarin, karena ada beberapa upaya yang dilakukan. Mulai dari mendorong kesembuhan secara komprehensif."

“Pertama adalah deteksi dini. Ini penting. Semakin dini kita bisa temukan, maka semakin dini pula kita bisa mengupayakan untuk kesembuhan,” kata Yulianto melalui rekaman video, Kamis (16/7/2020) kemarin.

Menurut dia, upaya lain adalah pemerintah melindungi kelompok retan seperti lansia, yang mempunyai komorbid atau penyakit penyerta. Pihaknya mengindentifikasi di antara penyakit penyerta itu adalah hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan jantung. Ada juga kelompok rentan lain yang segera dilakukan penanganan seperti, ibu hamil, dan penderita TBC.

“Ini kelompok rentan dilakukan tes. Nantinya juga dilakukan karantina, seperti melalui program Jogo Tonggo,” ujar Yulianto.

Pihaknya juga menekankan agar rumah sakit meningkatkan cakupan mutu pelayanan. Bahkan, pihaknya siap melakukan adopsi temuan pengobatan baru, tentunya yang sudah direkomendasikan oleh pihak berwenang atau organisasi terkait.

Tak kalah pentingnya, terang Yulianto, terus mendorong masyarakat menjaga diri sendiri, seperti menerapkan protokol kesehatan, harus makan bergizi, olahraga untuk meningkatan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh meningkat maka kesembuhan akan meningkat.

“Angka kematian juga akan menurun. Semua harus berupaya,” terangnya.

Saat ini, pemerintah provinsi juga telah membentuk enam korwil, selaku koordinator untuk percepatan penanganan Covid-19 di enam eks Keresidenan se-Jawa Tengah. Di antara tugasnya, mengoordinasikan segala hal yang terkait dengan kebutuhan dan juga penanganan Covid-19. Sehingga, tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga dari sisi sosial, ekonomi, keamanan, dan sebagainya.

“Nantinya direncanakan ada pimpinan di masing-masing korwil,” tambahnya.

Jika ada korwil yang di dalamnya terdapat zona merah, akan ada kebijakan tertentu. Yulianto menerangkan, korwil juga akan mengkoordinasikan 3T di bidang kesehatan, yakni testing, tracing, dan treatment. Untuk treatment itu cakupannya luas, seperti kesiapan penyediaan tempat karantina, tempat isolasi, hingga ketersediaan fasilitas di rumah sakit.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mengapresiasi para tenaga kesehatan yang terus bekerja menangani Covid-19.

Termasuk di antaranya perawat, tenaga laboratorium, satpam, dan lainnya, yang bertugas, baik di rumah sakit, puskesmas dan tempat penanganan lain. Apalagi mereka memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.

“Tapi hati-hati risiko Anda tertular lebih tinggi daripada yang lain, jadi perlu pelindung diri,” ungkapnya.

Yulianto menuturkan pula saat ini pihaknya sedang survei tentang ketaatan masyarakat melakukan protokol kesehatan. Meski hasilnya baru muncul sekitar dua hari nanti, namun diakui jika masih ada masyarakat yang belum mengikuti protokol kesehatan di beberapa titik. Seperti masih ada warga yang berkumpul, tidak mengenakan masker.

“Persentasenya kita sedang melakukan survei,” tandasnya. (Andi S/rls/hms)

Iklan