Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Warga Resah Adanya Isu Pocong di "Jembatan Kembangan Lurr Wates Klampok”, Dua Pelaku Penyebar Isu Hoax di Amankan Polisi

Redaksi
Minggu, 07 Juni 2020, 14:51 WIB Last Updated 2020-06-07T07:58:33Z
Pelaku penyebar isu pocong saat dimintai keterangan polisi.
PURBALINGGA,harian7.com - Isu pocong di media sosial yang menyebar di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Purbalingga, kian meresahkan. Mendengar keresahan warga terkait isu pocong, Polres Purbalingga merespon cepat dan membentuk tim kusus guna mengungkap siapa dalang di balik isu pocong tersebut. Alhasil dua pelaku pengunggah isu pocong di media sosial berhasil diamankan polisi.

Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafi Maulla melalui Kasat Reskrim AKP Meiyan Priyantoro mengatakan, kita sudah lakukan langkah terkait beredarnya isu pocong di Purbalingga. Beberapa saat yang lalu dua penyebar hoaks terkait pocong kita amankan.

“Dua orang kita amankan dan kita mintai keterangan terkait penyebaran isu pocong melalui media sosial. Dua orang tersebut satu dari Kecamatan Kutasari dan satu dari Kecamatan Kemangkon,” jelasnya, Sabtu (6/6/2020) kemarin.

Adapun pelaku pertama berinisial YS (33) warga Desa/Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Ia memposting video penampakan pocong di media sosial Facebook bernama Sibontot Irho miliknya. Dalam postingan disebutkan kalimat “jembatan kembangan lurr wates Klampok”.

Dari keterangan YS ia mendapatkan video dari status WhatsApp temannya. Kemudian dia mengunggah melalui akun Facebook miliknya sambil menambahkan keterangan. Dalam keterangan seolah-olah lokasi kejadian dalam video berada di Jembatan Kembangan wilayah Kecamatan Bukateja.

“Berdasarkan keterangan pelakunya ia melakukan postingan tersebut karena iseng. Namun akibat postingan tersebut membuat resah masyarakat dan video telah beredar luas melalui media sosial,” jelasnya.

Sedangkan pelaku lainnya berinisial ICS (15) warga Kecamatan Kutasari diamankan oleh polisi dari Polsek Kutasari. Pelaku yang mendapat video penampakan pocong dari saudaranya kemudian mengunggah sebagai status di WhatsApp miliknya.

“Saat dikonfirmasi oleh temannya ia mengatakan video tersebut diambilnya sendiri saat melintas di Desa Meri Kecamatan Kutasari. Akhirnya informasi tersebut tersebar luas dan menimbulkan keresahan,” ucapnya.

Kasat Reskrim menambahkan terkait pelaku penyebaran hoaks isu pocong masih kita sudah lakukan pemeriksaan. Kedua pelaku sudah dimintai keterangan dan mereka berdua mengakui perbuatannya. Saat ini masih dilakukan upaya penyelidikan lebih lanjut.

“Kepada masyarakat kita sampaikan imbauan Kapolres Purbalingga agar tetap tenang dan tidak resah serta tidak mudah percaya terhadap isu pocong yang beredar. Karena sampai saat ini belum ada bukti nyata terkait hal itu,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, selain hal tersebut masyarakat juga diimbau agar tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui secara pasti kebenarannya. Karena berita bohong yang beredar bisa menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Seperti isu pocong yang beredar di wilayah Kabupaten Purbalingga.

“Terkait kamtibmas, mari kita bersama menjaga lingkungan masing-masing dengan cara ronda malam. Laporkan kepada pihak kepolisian apabila mendapati gangguan keamanan sehingga bisa cepat ditindaklanjuti,” pungkasnya.(Nai'in/rls/hms)

Iklan