Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Tergiur Rayuan SM Bisa Loloskan CPNS , Uang Ratusan Juta Raib, Sikapi Kasus Ini FPDI P Salatiga Wacanakan Bentuk Pansus Untuk Membongkar Siapa Dalangnya

Redaksi
Sabtu, 20 Juni 2020, 03:56 WIB Last Updated 2020-06-20T05:13:22Z
Penulis: Choerul Amar dan Tim| Editor : Ary/red

SALATIGA,harian7.com - Korban penipuan berkedok penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hanya bisa pasrah, lantaran uang ratusan juta rhaib tak jelas rimbanya. Selain itu harapan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) kandas ditengah jalan.

Nasib tersebut dialami oleh keluarga DCP warga Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Kepada harian7.com belum lama ini DCP mengungkapkan, awal mula kejadian menimpanya pada saat ia bermaksud untuk mencarikan pekerjaan adiknya RDD. Pada waktu itu yakni sekitar tahun 2013, DCP mencoba mendaftarkan melalu SM karena di anggap orang berpengaruh dan bisa membantunya.

"Alasan mendaftar melalui SM karena saya anggap dia orang berpengaruh. Dulu setau saya SM masih aktif di RSU Salatiga. Saya ikut sama salah satu teman yang juga mau daftar CPNS. Maka waktu itu  saya juga ikut mendaftarakan adik saya. Dan waktu itu teman saya keponakannya ada dibagian struktural RSUD,"kata DCP.

Diungkapkanya, awalnya saya berfikir tidak memakai biaya. Namun setelah bertemu dan berbincang dengan SM disampaikannya jika ingin lolos masuk CPNS harus melengkapi berbagai syarat adminitrasi serta menyetor sejumlah uang.

"Awalnya ragu, namun karena SM ini menjamin bisa meloloskan CPNS, terpaksa kami serahkan uang. Setelah menyerahkan uang selanjutnya kami dijanjikan oleh SM jika adik saya dan adik teman saya pasti lolos CPNS,"beber DCP.
Surat pernyataan bersama yang digunakan SM untuk mengelabuhi korbanya.

Dijelaskan DCP, awalnya kami menyerahkan uang sebesar Rp 116.500.000 sesuai permintaan SM dengan dalih untuk proses. Adapun uang tersebut kami serahkan pada hari Minggu 30 Juni 2013 di wilayah Tegalrejo.

Setelah menyerahkan sejumlah uang yang diminta, oleh SM dibuatkan surat kesepakatan bersama yang point isinya jika SM akan memberikan bimbingan teknis dan uang yang diserahkan adalah sebagai uang titipan serta akan dikembalikan jika maksud yang dijanjikan untuk bisa lolos CPNS.

"Saya langsung percaya begitu aja dengan janji janji SM tanpa merasa curiga. Karena apa yang disampaikan meyakinkan dan SM juga berjanji akan mengembalikan jika apa yang dijanjikan tidak berhasil,"jelas DCP.

Diterangkan DCP, Dana yang diminta oleh SM pun kami serahkan secara bertahap."Saat penyerahan uang saya hanya mendampingi adek saya, dan saat penyerahan dana kami serahkan bertiga, saya mendampingi adik, dan satu orang lainya yang juga ingin ikut seleksi CPNS,"ungkapnya.

Ditambahkannya, setelah sejumlah uang yang diminta oleh SM dipenuhi, kembali SM meminta sejumlah uang lagi dengan dalih untuk membayar berbagai test.

"Saat adik saya dipanggil oleh SM dengan berbagai alasan, kembali dimintai uang hingga jumlah keseluruhan mencapai Rp 151.250.000,"katanya dengan gamblang.

Namun setelah sejumlah uang disetorkan, apa yang dijanjikan SM untuk lolos dalam mengikuti seleksi CPNS tahun 2013 hanya janji belaka.

"Dan hingga saat ini SM tak pernah menepati janjinya. Bahkan dalam surat pernyataan bersama jika apa yang dijanjikan tak dipenuhi akan mengembalikan semua uang yang disetorkan, juga tak ditepati. Bahkan saat ditagih selalu beralasan hingga saat ini,"papar DCP.

"Hingga saat ini saya masih menunggu itikad baik. Namun jika tidak ya terpaksa akan membawa persoalan ini ke ranah hukum, dan akan melapor ke Polda Jateng,"tandasnya.

Terpisah, Direktur LSM BPN ICI Jateng Dr Krishna Djaya Darumurti SH MH, menyikapi persoalan tersebut mengungkapkan turut prihatin atas peristiwa yang dialami korban. Pasalnya peristiwa yang serupa dimungkinkan masih banyak korban lainya. Mengingat sebelumnya sejumlah korban dengan persoalan yang sama telah dilaporkan ke Polres Salatiga, dan kasus tersebut terus berproses.

"Atas langkah yang sudah ditangani Polres Salatiga, ICI Jateng menyampaikan apresiasi dan salut kepada Kepolisian Salatiga atas penanganan perkara dari SM. Mengingat kasus ini telah menyita perhatian warga salatiga,"ungkap Krishna saat di konfirmasi harian7.com, Jumat (19/6/2020).

Dituturkan Krishna, kelanjutan penanganan kasus ini, patut memperoleh dukungan dari semua pihak demi terwujudnya keadilan untuk para pihak korban. Oleh karenanya ICI Jateng akan mengawal penanganan kasus ini, salah satunya dengan melayangkan surat  dukungan penuntasan kasusnya kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan.

"Menyikapi persoalan ini, ICI Jateng akan terus melakukan monitoring perkembangan penanganan kasus ini, demi tegaknya proses hukum kasusnya,"tegasnya.

Dan untuk DCP dan korban lainya kami harap untuk segera membuat laporan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Untuk itu kami dari ICI Jateng akan membantu dan memberikan pendampingan hukum hingga persoalan ini tuntas.

"Kami akan memberikan pendampingan penuh kepada korban. Dan terkait persoalan ini kami sudah berkoordinasi dengan banyak pihak dan dimungkinkah korban SM terus bertambah yang mengadu ke kami,"terang Krishna.

"Umumnya para korban merasa tertipu, bagi orang yang awam hukum memang akan mudah tergiur dengan janji manisnya,"pungkasnya.

Sementara itu, menyikapi persoalan tersebut Fraksi PDI Perjuangan Kota Salatiga saat ini sedang mewacanakan pansus terkait korban penipuan tenaga kerja dilingkup Pemkot Salatiga.

"Kami Fraksi PDI Perjuangan Kota Salatiga mewacanakan pansus terkait korban penipuan,"kata Milhous Teddy Sulistio SE, Ketua Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) DPRD Kota Salatiga saat dihubungi harian7.com.

Teddy menuturkan, korban jangan takut melaporkan kasus penipuan ke kepolisian atau ke pansus.

Ketika disinggung mengenai pelaku SM yang sudah beberapa kali diadukan ke aparat penegak hukum namun masih bebas, Tedy mengungkapkan,"Dia gak sendirian bermain,, hahah,, makanya ngambang terus,"cetus Teddy.

Ditambahkan Teddy, alasan yang mendasari pihaknya mewacanakan pansus dengan tujuan dengan adanya pansus korban tidak sungkan untuk terbuka.

"Siapa tahu dengan pansus tersebut korban mau terbuka, sehingga lembaga ini ada keberpihakan kepada rakyat,"pungkas Teddy.

Sementara itu belum lama ini, SM saat dihubungi harian7.com melalui seluler terdengar nada sambung namun tidak merespon.(*)

Iklan