Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Progam Bansos BPNT di Way Kanan Diduga Dijadikan Ajang Korupsi

Redaksi
Rabu, 24 Juni 2020, 21:33 WIB Last Updated 2020-06-24T14:33:03Z
Paket BPNT yang diduga tidak sesuai.
Penulis: Dinata - Kabiro Way Kanan

WAY KANAN, harian7.com -  Program Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 200 ribu rupiah/bulan dengan tujuan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat miskin, justru diduga malah dijadikan ajang korupsi oleh pihak suplayer dari salah satu PT rekanan dan juga  dinas terkait.

Dari penelusuran harian7.com, dugaan itu muncul lantatan hingga hari ini KPM masih menerima sembako yang di siapkan oleh pihak ketiga. Dan parahnya sembakau tersebut nilai yang tidak sesuai.

Dengan adanya temuan tersebut, harian7.com menemui pihak ketiga/rekanan, Rabu (24/06/2020) guna lakukan klarifikasi.

Adapun saat melakukan klarifikasi, ditemui dua orang yang mengaku sebagai buruh lepas bernama Andre dan Anton menuturkan uang sebesar Rp 200 ribu yang di terima oleh KPM di ganti dengan sembako langsung oleh PT.MJM selaku suplayer.

Diungkapkan  Anton, dari pihak PT menyiapkan beras 10 kg, telur 16 btr, kacang hijau 1/2 kg, kentang 1 kg,dan buah pir 1 kg dari tebusan KPM sebesar Rp 200 ribu.
"Ya kalau yang di serahkan ke penerima ya itu, terkait warung masih kita fungsikan sebagai tempat mampir barang yang akan dibagikan ke KPM" kata Anton menjawab pertanyaan harian7.com.

Namun saat dilakukan penelusuran, yang disampaikan Anton berbeda dengan jawaban yang di sampaikan oleh  Andre yang juga mengaku sebagai buruh di PT.MJM.
 "Kami ini hanya sebagai kuli, kalau itu silahkan tanyakan ke kantor pusat saja langsung ke metro karna kami hanya kuli,"ungkapnya menjawab  pertanyaan harian7.com terkait pihak PT MJM selaku suplayer dalam program bansos BPNT yang ada di Way Kanan.

Ditambahkan Andre, sedangkan terkait warung Kube BPNT mereka tidak mengetahui apapun juknis dibentuk nya warung Kube tersebut.

"Kalau untuk warung itu saya saya tidak tau persis karna itu yang buat warung pihak Bank dan pihak dinas" kata Andre menjelaskan.(*)

Iklan