Iklan

Iklan

,

Iklan

Gunakan Foto Profil Kades Rembes di Akun WhastsApp, Penipu Bergentayangan Dengan Modus Pinjam Uang

Redaksi
Rabu, 10 Juni 2020, 18:04 WIB Last Updated 2020-06-10T11:04:56Z
Kades Rembes Dra Hj Nur Arifah yang juga Pengurus PCMNU (Pimpinan Cabang Muslimat Nahdzotul Ulama)  Kabupaten Semarang.
Penulis: Shodiq | Editor: M.Nur

UNGARAN,harian7.com - Kasus Hacker atau pembajakan foto untuk dijadikan profil pada akun WhatsApp mulai merajalela di Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Seperti yang dialami Kepala Desa Rembes Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, Dra Hj Nur Arifah, belum lama ini.

Modusnya foto miliknya dijadikan profil akun WhatsApp oleh orang tak bertanggung jawab selanjutnya digunakan untuk menipu.

Kades Rembes Dra Hj Nur Arifah yang juga Pengurus PCMNU (Pimpinan Cabang Muslimat Nahdzotul Ulama)  Kabupaten Semarang, kepada harian7.com Selasa (9/6/2020) malam mengungkapkan, awal ia terkejut setelah diberitahu oleh salah satu bidan desa setempat yang menyebutkan jika dirinya telah menerima pesan WhastsApp dengan menyebutkan ingin meminjam uang Rp. 5 juta.

"Dalam pesan WhatsApp dengan nomor akun 085357051762 tersebut dituliskan, Ngapunten, Niki momere bu bidan nggeh, niki nomere bu lurah. (Mohon maaf ini nomor ibu bidan ya, ini saya bu Kades - red). Selanjutnya bidan desa yang memberi tahu saya menjawab, Ya bu lurah, kulo save njih bu (Ya bu kades, nomornya saya simpan ya - red). Lalu penipu itu tiba-tiba menanyakan saldo di rekening, Banking jengan gada saldo, kulo ajeng nyuwun tulung transferke mawon 5 juta, benjang kulo bangsulke, (Saya minta tolong untuk ditransfer sebesar Rp 5 juta, besuk saya kembalikan -). Mendapati pesan itu lalu bidan desa menjawab untuk minta nomor rekening. Dan penipu itu mengirim nomor rekening 7141012597 dengan atas nama Pam Saputra Bank Mandiri Syariah. Setelah dikirim nomor rekening bidan desa konfirmasi ke saya dan saya sampaikan itu bukan nomor saya. Itu penipuan,"terang Dra Hj Nur Arifah.

Lanjut Dra Hj Nur Arifah, selain kepada bidan desa, nomor tersebut juga menghubungi warga Desa Rembes lainya. Dan motifnya sama, ingin meminjam uang. Bahkan pelaku juga menjajikan ingin menamabah bunga saat mengembalikan.

"Jumlah yang diminta beda-beda. Dan pelaku juga meminta bukti resi transfer. Tak hanya itu pelaku juga mengaku dana tersebut untuk biaya konsultan. Dikiranya itu saya, karena dalam profil WhatsApp menggunakan foto saya,"jelas Dra Hj Nur Arifah.

Atas kejadian tersebut Dra Hj Nur Arifah berpesan kepada masyarakat Desa Rembes Khususnya dan Kabupaten Semarang pada umumnya, dihimbau untuk jangan mudah percaya jika ada pesan masuk dengan nomor yang belum dikenal jika mengarah meminta uang dengan berbagai alasan hendaknya konfirmasi ke yang bersangkutan (Foto profil yang digunakan).

"Beruntung tak ada korban yang tertipu atas pembajakan tersebut. Tak ada kerugian materil akibat pembajakan tersebut.Jangan mudah percaya bila ada yang menelpon atau mengirimi pesan WhatsApp menggunakan nomor baru tapi pake poto profil saya,"tandasnya.

"Atas kejadian tersebut jelas saya dirugikan, karena nama baik saya dicemarkan,"pungkasnya.


Sementara itu Kapolres Semarang Gatot Hendro Hartono melalui Kasat Reskrim AKP Rifeld Constantien Baba saat dihubungi harian7.com mengungkapkan, hendaknya masyarakat jika mendapati pesan yang mengatasnamakan kepala desa terlebih dahulu dikonfirmasi dan jangan mudah percaya begitu saja.

"Kalau memang pelaku itu mengatasnamkan kepala desa hendaknya di konfir dulu. Selanjut modus yang dilakukan pelaku itu menawarkan bunga atau akan melebihi nilai pinjaman. Untuk itu masyarakat untuk selalu hati-hati dan jangan mudah percaya,"pesan AKP Rifeld Constantien Baba.(*)

Iklan