Iklan

Iklan

,

Iklan

Dihantam Ombak, Nelayan Cilacap Hilang Saat Melaut di Perairan Tapangdengklok

Kamis, 18 Juni 2020, 19:07 WIB Last Updated 2020-06-18T12:11:13Z
Penulis: Rusmono - Kabiro Cilacap.

CILACAP, Harian7.com - Laut Tapakdengklok, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020) pagi digegerkan adanya perahu tanpa awak kapal di tengah laut.

Peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh Misrun, Hanan, dan Kasiran, ketiganya warga Tapangdengklok, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamata Cilacap Selatan.

Setelah perahu tersebut didekati oleh ketiga orang itu, diketahui bahwa perahu tersebut milik Miswan (44) warga RT 06 RW 08 Tapangdengklok, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan yang hilang diduga tenggelam.

Informasi yang dihimpun dilapangan bahwa kejadian berawal saat korban berangkat melaut pukul 04.00 WIB untuk mencari ikan di Perairan Laut Teluk Penyu hingga Tapangdengklok.

Sekitat pukul 07.00 WIB, Misrun, Hanan, dan Kasiran yang juga sedang melaut melihat perahu korban mengambang dan tidak ada yang mengemudikan. Kemudian ketiganya mendekati perahu milik korban, namun korban sudah tidak ada di perahu.

Kemudian, mereka menarik perahu korban yang sudah terisi ikan sebanyak 4 kg ke sungai di TPI Tegalkatilayu, selanjutnya mereka menghubungi Babinsa Tegalkamulyan, Serda Isminanto serta berkoordinasi dengan Basarnas dan Relawan Tegalkatilayu guna melakukan pencarian terhadap korban. Korban dinyatakan tenggelam dan hingga saat ini masih dalam pencarian.

Menurut Serda Isminanto, cuaca perairan wilayah Cilacap dalam tiga hari terakhir ini kurang kondusif dan cenderung ekstrem. Gelombang tinggi sudah mencapai 2 hingga 4 meter.

"Perlu adanya sosialisasi kepada para nelayan yang hendak melaut agar selalu membawa APD atau life jacket (pelampung) untuk meminimalisir adanya korban jiwa," katanya, Kamis (18/6/2020).

Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke pihak terkait dan diteruskan ke Basarnas KPP SAR Cilacap.

Terkait informasi tersebut, Kepala KPP Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap ke lokasi kejadian untuk mencari korban yang diduga tenggelam di perairan Teluk Penyu.

"Personel Basarnas tersebut dilengkapi dengan rescue car tipe 1, dua set pakaian Hazmat, satu unit rigit inflatable boat 05, peralatan SAR air, dan peralatan pendukung lainnya," katanya.

Terpisah, analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, gelombang sangat tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk perairan Teluk Penyu Cilacap maupun Samudera Hindia selatan Jabar hingga DIY.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudera Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 19-22 Juni 2020, dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

"Peringatan dini tersebut kami keluarkan karena tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudera Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 4-6 meter dan masuk kategori sangat tinggi, sehingga berbahaya bagi pelayaran," pungkasnya. (*)

Iklan