Iklan

,

Iklan

 


Berawal dari Buruh, Pasutri Asal Kebondowo Kini Sukses Kembangkan Usaha Kecap Manis

Redaksi
Senin, 29 Juni 2020, 01:20 WIB Last Updated 2020-06-29T07:14:35Z
Sutowo dan Yuni saat memperlihatkan kecap manis Tow Yun hasil produksinya.
Penulis: M.Nur/Shodik

UNGARAN,harian7.com - Bermodalkan ketekunan dan semangat pantang menyerah, sepasang suami istri yakni Sutowo S.Sos dan Yuni kini sukses mengembangkan usaha bisnis pembuatan kecap manis.

Siapa sangka, meski awalnya ia hanya bekerja sebagai buruh pekerja di tempat orang lain, kini ia telah mampu membuka usaha miliknya sendiri. Bahkan dari usaha kecap manis yang dirintisnya itu, ia telah mampu menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah per bulannya.

Ditemui harian7.com di rumahnya yang beralamatkan  Dusun Kauman RT 01 RW 03 Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang baru-baru ini Sutowo mengatakan, mengawali membuka usaha kecap manis ini termotivasi adanya banyak tempat pariwisata di Kabupaten Semarang, khususnya di Desa Kebondowo. Sehingga dengan membaca peluang tersebut ia memberanikan diri untuk merintis usaha kecap manis.

"Wilayah  Kabupaten Semarng khususnya Desa Kebondowo kan ada wisata bukit Cinta Rawa Pening, maka membaca peluang tersebut berinisiatif membuka usah sendiri dengan harapan kedepanya akan meningkatkan prodak lokal sebagai dijual  khas desa kepada para wisatawan,"terangnya.

Diungkapkan Sutowo, diawal ia membuka usaha bermodalkan pengalaman yang ia dapat saat bekerja di salah satu perusahaan kecap serta modal yang terbilang pas-pasan. Namun berkat ketekunan, usaha rintisanya semakin maju.

"Usaha ini saya irintis 4 tahun yang lalu, sebelumnya saya bekerja ikut orang dan hanya penjual kecap biasa. Sedangkan untuk modal mengawali bisnia ini, sebab UMKM maka saat mengawalinya cukup dengan modal terbatas seadanya yg penting usaha bisa jalan,"ucap Sutowo yang saat ini menjadi bos kecap manis Tow Yun.
Saat proses pembuatan kecap manis.

Dibeberkanya, prinsip dan tekat ia mebuka usaha ini berpedoman yang penting prodaknya diminati dan laku di pasaran.

"Produk kami akan memberikan suguhan hasil yang berasal dari hasil lokal desa yaitu sebagai penghasil gula yang kemudian bisa dijadikan oleh - oleh untuk wisatawan Bukit Cinta Rawa Pening,"bebernya dengan gamblang.

Saat ini kebutuhan pasar dalam satu Minggu mencapai 2 sampai 3 kwintal kecap manis. Sedangkan untuk omset yang dicapai mencapai jutaan rupiah.

Ketika disinggung saat ini memiliki karyawan berapa, Sutowo mengungkapkan, saat ini ia memiliki enam karyawan. Namun jika ada pesanan partai besar maka ia memberdayakan warga sekitar.

"Ya kalau ada pesan banyak maka kami memberdayakan warga/ masayarakat sekitar dalam memproduksinya. Selain itu saat ini juga pemasaranya sudah merambah ke pasar pasar desa,"jelas Sutowo yang diamini istrinya.

Ditambahkanya, untuk bahan baku kecap manis olahanya didapat  didapat dari pasar ataupun pemasok yang berasal dari desa setempat sendiri dan sekitarnya.

Ketika ditanya terkait kecap manis buatanya kenapa dinamai Tow Yun, Sutowo menyampaikan jika nama tersebut adalah gabungan antara namanya dengan istrinya.

"Tow Yun itu di ambil dari nama saya Sutowo dan istri saya Yuni,"pungkasnya.(*)

Iklan