Iklan

Iklan

,

Iklan

Bendera Dibakar, 'Banteng' Meradang, Ketua DPC PDIP Salatiga Perintahkan Kader dan Simpatisan Kibarkan Bendera Diseluruh Jengkal Tanah

Redaksi
Sabtu, 27 Juni 2020, 11:56 WIB Last Updated 2020-06-27T05:04:18Z
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga, Milhous Teddy Sulistio.
Penulis: M.Nur

SALATIGA,harian7.com - Buntut dari aksi pembakaran bendera PDIP yang dilakukan saat aksi unjuk rasa menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu kemarin. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga, Milhous Teddy Sulistio perintahkan kadernya  untuk memasang bendera partai diseluruh jengkal tanah di Kota Salatiga, sebagai  bukti nyata bahwa salatiga merah meradang.

"Satu bendera dibakar ribuan kami pasang,"tandas Teddy Sulistio kepada harian7.com, Sabtu (27/6/2020).

Teddy mengungkapkan, peristiwa pembakaran bendera partai berlambang banteng moncong putih harus diusut tuntas oleh pihak kepolisian, karena hal ini dinilai sebagai bentuk pelecehan dan tindakan arogan.

"Kita minta pelaku pembakaran bendera PDI Perjuangan dapat segera ditangkap sesuai hukum yang berlaku. Dan itu kita serahkan ke proses hukum,"ungkap Teddy.

Tetapi yang lebih penting, lanjut Teddy, tidak boleh terjadi lagi di Republik ini, preman preman bayaran berkedok agama mengacau dengan  tindakan profokatif dan memecah belah kesatuan bangsa, tidak boleh terjadi lagi, itu modus operandi gaya orde baru.

Atas peristiwa tersebut Teddy sangat menyayangkan kenapa bisa terjadi."Saya juga menyesalkan kenapa aparat sampai kebobolan, ironis hal seperti itu terjadi di ibu kota,"terangnya.

"Berapa kali kadrun kadrun bikin onar karena bayaran, masak aparat gak bisa cegah sebelumnya, fungsi intelegen gimana? Ada apa ini,"ungkap Politisi PDIP dengan nada kecewa.

Atas peristiwa tersebut, Teddy meminta kepada kader dan simpatisan PDI Perjuangan di Kota Salatiga, untuk tidak saur manuk di media sosial terkait pembakaran bendera PDI Perjuangan.

"‘Tidak usah 'saur manuk’ atau berkoar di medsos. Diamkan saja, nanti kan mati dengan sendirinya. Mereka pelaku pembakaran  telah memulai masuk dengan memainkan isu-isu agama, kita tidak usah terpancing,"pesan Teddy.

Ditambahkan Teddy, pihaknya juga memerintahkan segenap struktur, kader dan simpatisan untuk tetap berbuat baik dan bekerja ditengah tengah tangis dan tawanya si marhaen tanpa pernah terhenti.

"Prinsipnya Banteng Salatiga patuh tegak lurus sambil menunggu Komando Mbak Mega! Darah kami untukmu Mbak!,"pungkas Teddy.(*)

Iklan