Iklan

Iklan

,

Tag Populer

Label

Kategori

Politics
Lihat Semua

Baca Juga

Technology
Lihat Semua

Fashion
Lihat Semua

Sports
Lihat Semua

Entertainment
Lihat Semua

Sport

Tekno

Berita Utama

Populer Tahun ini

Photos
Lihat Semua

Populer Minggu ini

Populer Bulan ini

Channels TV
Lihat Semua

Kategori Berita

Headline

Notification

Iklan

Last Year

Last Week

Last Month

Iklan

Keputusan Pasar Pagi Libur Selama Lima Hari, Teddy Menyebut Hanya Pencitraan Saja - "Apa Yang Dihasilkan Dari Lima Hari"

Redaksi
Rabu, 20 Mei 2020, 20:00 WIB Last Updated 2020-05-20T13:24:22Z
Teddy yang juga anggota DPRD Kota Salatiga, Fraksi PDIP.

Penulis: M.Nur

SALATIGA,harian7.com - Menanggapi terkait keputusan Pemerintah Kota Salatiga,  untuk meliburkan pedagang Pasar Pagi buntut menindaklanjuti adanya seorang pedagang yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19), dinilai kurang efektif mengingat masih banyak toko dan mall yang masih buka. Demikian disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Salatiga M Teddy Sulistio, kepada harian7.com, Rabu (20/5/2020).

Menurut Teddy keputusan tersebut justru dinilai kurang pas dan dikawatirkan akan menimbulkan hasil yang buruk.

"Apalagi itu cuma lima hari, apa yang dapat dihasilkan dari keputusan lima hari, apa justru malah menghasilkan hasil keputusan yang lebih buruk. Dan lagi persoalan ini tak hanya pasar pagi, anti masih ada 'bodo' kupat dan seterusnya, "ungkap Teddy yang juga anggota DPRD Kota Salatiga, Fraksi PDIP.

Kenapa disebutkan justru dapat menghasilkan keputusan yang lebih buruk, mengingat Pasar Raya tidak hanya pasar pagi. Melainkan ada Pasar Raya 1 dan 2, Ada Baru, Ramayana dan seterunya.

"Tak hanya itu, belum lagi kalau rawuhnya teman-teman dari kabupaten lain, ke Salatiga. Ini kan juga harusnya komunikasi lintas daerah juga harus dibangun. Terus apa yang bisa dilakukan dan  dihasilkan dari 5 hari, sedangkan selama 12 tahun saja tidak menghasilkan dan melakukan apa-apa. Contohnya,'Ngurusi' Pasar Rejosari mangkrak 12 tahun aja gak kelar, apalagi ngurusi corona, dan hanya butuh 5 hari,"tandas Teddy.

Teddy menambahkan, seharusnya sebelum mengeluarkan keputusan terlebih dahulu dikumpulkan. Dan tidak hanya lembaga formal saja yang dilibatkan, sehingga keputusan yang diambili itu keputusan legitimate.

"Jangan dolanan pencintraan saja,ayo kumpul. Walikota itu dalam kapasitas untuk mengundang, kita hanya lembaga-lembaga formal, ada FKUP, ada partai dan lainya. Harusnya diajak kumpul bareng (bersama-red), sehingga keputusan yang diambil itu keputusan yang ambil legitimate. "jelas Teddy.

Lebih lanjut Teddy menyampaikan, kongkretnya, kali ini harusnya didengarkan, karena ini menyangkut keselematan rakyat.

"Sekali lagi saya sampaikan ayo kumpul bareng membahas itu, dan jangan malu ketika mendapat masukan. Ini kan demi keselamatan rakyat,"pungkas Teddy.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit, M.Si saat dikonfirmasi harian7.com terkait pasar pagi diliburkan lima hari mengungkapkan,"Untuk pasar pagi dalam rangka lokalisir penyebaran sambil dilalukan rapid sesuai hasil tracing,"jawab singkatnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyampaikan keputusan bila mana Pasar Pagi akan libur selama lima hari mulai 24-28 Mei 2020.

"Lima hari libur selama Lebaran itu, nanti kita akan melakukan pembersihan dan ditangani dengan SOP penanganan protokol kesehatan. Jadi tidak ada penutupan, tapi libur,"terangnya.

Selain itu Yulianto mengungkapkan, selama libur telah menugaskan Satpol PP untuk menjaga ketertiban pedagang dan pembeli yang melakukan transaksi di pasar sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.(*)

Iklan