Siti Atikoh, istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. |
Dalam dialog yang berlangsung sekitar 60 menit itu, Siti Atikoh menyampaikan, masyarakat harus bisa survive dan kembali di kehidupan normal.
“Setelah pandemi ini aktivitas ekonomi akan berbeda. Orang suka belanja lewat online. Di sektor pariwisata juga nantinya akan menemukan bentuk baru. Trend pakai masker juga akan menjadi kebiasaan baru,” paparnya.
Tak hanya itu, masyarakat yang dituntut tetap berada di rumah pun membawa perubahan lain. Bahkan tak menghambat mereka untuk terus produktif. Dia mencontohkan, selama banyak di rumah, sejumlah orang memanfaatkan lahan pekarangannya untuk bertanam, yang hasilnya bisa mereka nikmati.
“Seperti ketahanan pangan, kita bisa menanam di lahan yang sempit. Memanfaatkan lahan yang ada,” imbuh Atikoh.
Diakui, ada beberapa kendala yang dihadapinya untuk menjalankan tugas sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah. Pasalnya, sebagian besar yang dilakukan adalah sosialisasi dan menggerakkan masyarakat, yang lebih mudah dilakukan dengan tatap muka. Apalagi, masih ada masyarakat yang belum menguasai teknologi komunikasi.
“Karena saya lebih banyak sosialisasi di masyarakat pedesaan memang kendalanya di penggunaan teknologi. Tapi edukasi akan terus saya lakukan biar masyarakat tetap survive,” tegasnya.
Berbagai upaya pendekatan telah ia lakukan untuk mengedukasi masyarakat, termasuk dalam menghadapi kondisi new normal. Salah satunya pendekatan melalui local wisdom.
“Optimalkan local wisdom. Menghadapi wabah harus smooth,” ucapnya.
Atikoh berharap, masyarakat mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini. Sebab, wabah harus dihadapi dengan penyesuaian-penyesuaian.
“Kita harus bisa beradaptasi karena Covid-19 harus kita hadapi,” tandasnya. (Andi S/rls/Diskominfo Jateng)