Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Sebagai Tempat Isolasi Pemudik, Desa Ngrapah Banyubiru Gunakan Gedung Serbaguna & Desa Bejalen Ambarawa Siapkan Balai Desa

Redaksi
Sabtu, 04 April 2020, 20:48 WIB Last Updated 2020-04-04T13:48:46Z
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ditemui Kades Ngrapah Wargiyati saat cek gedung isolasi pemudik.
UNGARAN, harian7.com – Dua desa di Kabupaten Semarang yaitu Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru dan Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa siap menyediakan gedung khusus untuk tempat isolasi bagi para pemudik atau perantau yang datang di wilayah tersebut. Hal ini sesuai dengan perintah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar para pemudik yang datang di desanya, untuk dapat dilakukan isolasi selama 14 hari dan pihak desa dapat menyediakan tempatnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan, bahwa kepada seluruh kepala desa (kades) di wilayah Jawa Tengah untuk menyiapkan dan menyediakan tempat khusus isolasi bagi para pemudik yang datang di desanya. Hal ini dilakukan untuk tempat isolasi selama 14 hari bagi pemudik atau perantau yang datang. Langkah ini tujuannya, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona bagi masyarakat setempat. Dari sini, ternyata langsung direspon desa-desa dengan menyediakan tempat isolasi sebagai tempat karantina.

“Untuk membuktikan sudah ada desa yang siap tempat isolasi, saya langsung cek ke lokasi sambil ‘gowes’. Dua desa yang saya datangi di Desa Ngrapah banyubiru dan Desa Bejalen Ambarawa. Dua desa itu telah siap tempat isolasi yaitu gedung olahraga dan gedung balai desa. Kami apresiasi terhadap dua desa tersebut yang langsung merespon perintah saya. Di Desa Ngrapah Banyubiru disediakan gedung olahraga dan di Desa Bejalen Ambarawa disediakan balai desa sebagai tempat isolasi pemudik,” terang Ganjar Pranowo kepada wartawan, Sabtu (04/04/2020).

Menurutnya, dengan ada tempat isolasi ini, harapannya para pemudik dapat mengikuti aturan ini, karena sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona di masyarakat. Pihaknya akan membantu dengan melibatkan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan di desa-desa. Selain itu, seluruh kepala desa untuk dapat mengamankan para lansia dan penyandang disabilitas di desanya masing-masing. Karena mereka itu sebagai kelompok rentan dan harus diamankan terlebih dahulu,” kata Ganjar Pranowo kepada koranpagionline, disela melihat gedung olahraga di Desa Ngrapah,  Banyubiru.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ngrapah, Wargiyati menyatakan, bahwa di desanya langsung disiapkan gedung serbaguna atau gedung olahraga untuk tempat isolasi. Gedung tersebut dapat menampung ratusan orang dan tidak jauh dengan akses kesehatan. Hingga Sabtu (04/04/2020) ini, di Desa Ngrapah telah kedatangan tidak kurang 30 orang pemudik dan mereka semua sedang menjalani isolasi di rumahnya masing-masing.

“Di wilayah kami ini, sudah ada 30 orang pemudik yang datang dan langsung menjalani isolasi di rumah masing-masing, setelah ditangani dengan cara didatangi dan diperiksa Bidan dan Babinsa. Yang sehat langsung menjalani isolasi di rumah selama 14 hari dan yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit. Apabila, gedung serbaguna itu telah benar-benar siap digunakan, maka semua pemudik atau perantau yang datang di Desa Ngrapah harus menjalani isolasi di gedung olahraga itu,” tandasnya didampingi perangkat desa yang lain. (Heru Santoso)

Iklan