Penyerahan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu oleh Polres Salatiga. |
Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat SS menyatakan, bahwa pembagian paket sembako kepada warga kurang mampu terdampak virus corona ini, sebagai bentuk kepedulian serta dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona. Sebelumnya, juga telah dilakukan sterilisasi wilayah melalui penyemprotan cairan disinfektan, sosialisasi cuci tangan dengan sabun serta himbauan dalam penanganan penyebaran virus corona serta Maklumat Kapolri.
“Bahkan, Polres Salatiga juag telah melakukan pencegahan virus corona dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pemudik di Terminal Tingkir Salatiga. Dihimbau, kepada pemudik dapat melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Selain itu, mewajibkan masyarakat keluar rumah harus memakai masker,” kata AKBP Rahmad Hidayat SS didampingi Kasubag Humas AKP Djoko Lelono SH kepada harian7.com.
Dama pembagian sembako ini, terbagi dalam empat tim dan dipimpin langsung masing-masing Kapolsek, didampingi PJU Polres Salatiga. Karo SDM Kombes Pol Iriansyah SH dan Kapolsek Sidorejo AKP Harjan Widodo SH membagi sembako kepada warga dan mahasiswa asal Papua di wilayah Kecamatan Sidorejo. Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat SS dan Kapolsek Tingkir Kompol Parwanto SH MH membagi di wilayah Tingkir. Lalu, , Kapolsek Argomulyo Iptu Asikin SH dan Kapolsek Sidomukti Kompol Edi Suharyanto SH membagi paket sembako di wilayahnya masing-masing.
Beberapa warga yang menerima bantuan sembako mengaku senang dan haru. Mereka mengaku bersyukur dan bantuan sembako ini dapat meringankan beban kebutuhan keluarga ditengah mewabahnya virus corona ini. Pasalnya, sejak virus corona merebak, warga mengaku sangat kesulitan memperoleh pendapatan.
“Terima kasih kepada Polres Salatiga dan terus terang saya sangat bersyukur menerima bantuan sembako ini. Ini jelas membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga kami setelah merebaknya virus corona ini. Dengan banyak kegiatan usaha ditutup sementara, jelas sangat pengaruh pada pendapatannya sehari-hari,” tandas Suliyem (56) dan Tarti (50), keduanya warga Tingkir, Salatiga. (Heru Santoso)