Iklan

Iklan

,

Iklan

Usai Konfirmasi Soal Dua Kasus Positif Corona, Pemprov Jateng Tunda Pelaksanaan Ujian Nasional

Redaksi
Senin, 16 Maret 2020, 01:03 WIB Last Updated 2020-03-15T18:03:58Z
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
SEMARANG,harian7 com – Usai mengkonfirmasi dua kasus positif virus Corona (Covid-19), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng)  mengambil langkah strategis menyekat persebaran virus Corona dengan meliburkan seluruh siswa sekolah di Jateng, tanpa terkecuali, selama dua minggu.

Keputusan ini diambil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, setelah melihat dinamika persebaran Covid-19, yang sangat mungkin mengintai anak sekolah.

“Tadi malam, kita putuskan libur sekolah hanya untuk yang sedang kegiatan belajar mengajar dan di Solo Raya, sedangkan yang ujian tetap masuk. Karena ada perkembangan baru kami revisi, maka kita tunda pelaksanaan ujian nasional (UNBK SMK) secara serentak (diliburkan seluruhnya). Jadi peserta didik dari usia dini sampai Perguruan Tinggi dianjurkan untuk belajar di rumah,” ungkap Ganjar, di Puri Gedeh, Minggu (15/3/2020).

Hal itu menurut Ganjar, untuk menjamin kepastian pelayanan kepada peserta ujian, dan perlakuan yang sama. Kebijakan itu, menurutnya, telah dikonsultasikan dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kepada sekolah akan segera diterbitkan surat keputusan bagi sekolah, bupati dan wali kota terkait libur (sekolah) semuanya, mulai besok (Senin,16/3/2020) hingga 14 hari ke depan,” paparnya.

Di bidang olahraga, gubernur membatalkan event Pekan Olahraga Daerah, yang semestinya di gelar Senin esok. Hal itu juga berlaku untuk event olahraga lain, agar ditunda sampai ada perkembangan lanjut.

Sektor pariwisata juga mendapat perhatian. Ganjar mengimbau agar event yang bersifat besar dan mengumpulkan banyak orang ditunda. Seperti karnaval, pameran ataupun kegiatan ekspo. Selain itu, kepada agen perjalanan wajib melakukan protokol pemeriksaan dengan thermal gun, dan pemggunaan hand sanitizer.

“Pengelola destinasi wisata agar menerapkan screening terhadap wisatawan, melalui komunikasi dengan travel agent, serta koordinasi dengan Dinkes dan rumah sakit setempat,” imbuhnya.

Gubernur juga berharap manajemen pabrik  melakukan screening terhadap karyawannya. Jika ada yang batuk atau pilek, maka yang bersangkutan harus dicek kesehatannya. Poliklinik internal pabrik juga diminta melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Untuk Dinas Perhubungan, kami minta agar kapal pesiar asing tak diizinkan bersandar di Jawa Tengah. Transportasi umum juga harus menjaga kebersihan sesuai standar dan tata laksana yang ada. Ruang publik seperti masjid, hendaknya disediakan sabun atau pembersih tangan,” pungkas Ganjar. (Ren/rls/Diskominfo Jateng)

Iklan