Iklan

Iklan

,

Iklan

Sejak Jumat Hingga Sabtu, Gunung Mrapi Alami Tiga Kali Erupsi

Redaksi
Sabtu, 28 Maret 2020, 19:25 WIB Last Updated 2020-03-28T12:25:00Z
Gunung Merapi saat mengalami erupsi.
SLEMAN, harian7.com – Hingga Sabtu (28/03/2020) ini, Gunung Merapi telah tiga kali mengalami erupsi. Erupsi itu menghasilkan kolom masing-masing 1.000 meter hingga 5.000 meter. Erupsi itu terjadi pada Jumat (27/03/2020) pukul 10.46 WIB, pukul 21.46 WIB dan Sabtu (28/03/2020) pukul 05.21 WIB. Letusan yang keluar dengan amplitudo masing-masing 40 mm dan 50 mm dengan durasi 180 detik. Demikian dijelaskan Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Geologi (BPPTKG) dalam rilisnya yang diterima harian7.com,  Sabtu (28/03/2020).

          “BPPTKG telah mencatat beberapa kali letusan mulai semalam hingga pagi tadi dan itu murni berupa gas dan tidak ada awan panas. Dari adanya letusan itu tidak teramati awan panas, sehingga VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna Orange,” jelas Hanik Humaida.

Ditambahkan, bahwa saat erupsi Gunung Merapi terjadi angin mengarah ke barat dan hujan abu tipis terjadi dalam radius 5 km dari puncak Gunung Merapi terutama pada sektor barat. Angin tersebut menjangkau wilayah Kecamatan Krinjing, Kabupaten Magelang. Selain itu, berhasil dicatat seismisitas setelah erupsi tanggal 27 Maret 2020 pukul 10.46 WIB didominasi gempa LF yaitu sebanyak 24 kali, hembusan 11 kali, guguran 2 kali, dan MP 2 kali. Deformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

“Dari data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan adanya fluida yang bergerak ke permukaan, namun tekanan tidak kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik. Selain itu,

rentetan tiga kali erupsi itu terjadi selama hampir 24 jam. Ini menandakan adanya pergerakan magma ke permukaan,” katanya lebih lanjut.

Menurutnya, bahwa dari pengamatannya belum ada perubahan yang signifikan terhadap deformasi kubah lava. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi jarak aman yakni pada jarak lebih dari 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Kejadian letusan ini masih dapat terus terjadi sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Ancaman dari letusan ini, diantaranya berupa awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang lebih mencapai 3 kilomete. (RLS – Heru Santoso)

Iklan