Iklan

Iklan

,

Iklan

Miliki 23 Sepeda, "Pakdhe Klenyer-Klenyer" Mengaku Lebih Banyak Membeli Dari Barang Rongsokan - Paling Jauh "Ngonthel" Salatiga ke Pangandaran P-P

Redaksi
Rabu, 04 Maret 2020, 18:20 WIB Last Updated 2020-03-04T14:05:22Z
Agoes Hasto Oetomo tunjukkan sepeda Federal yang dibelinya dari barang rongsokan seharga Rp 35.000
UNGARAN, harian7.com - Nama Agoes Hasto Oetomo tentunya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kabupaten Semarang & Kota Salatiga. Pasalnya, lelaki berkumis ini pernah menduduki jabatan sebagai penyelenggara Pemilu, yaitu mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Semarang maupun mantan Ketua KPU Kabupaten Semarang.

Kini, lelaki berkumis dengan usia 63 tahun ini sangat gemar berolahraga, khususnya bersepeda. Dia mengaku mulai gemar "ngonthel" ini sejak tahun 2006 lalu dengan menggunakan sepeda merk 'Giant'. Lebih tepatnya sejak peresmian jalan tol Semarang - Bawen.

"Saat itu dengan mempunyai sepeda 'Giant' itu, saya masuk tergabung dalam klub Kobas (Komunitas Badmintob & Sepeda). Dari sinilah awal mula memulai kecintaan untuk tetap berolahraga bersepeda," kata Agoes Hasto Oetomo mengawali perbincangannya dengan harian7.com, Rabu (4/3/2020).

Dalam perjalanan waktu hingga sekarang ini, bapak dari tiga anak ini, kini semakin rutin bersepeda bersama komunitasnya baik di Salatiga maupun atas undangan komunitas lain. Kini, tergabung dalam kelompok "SIROKI" (Sikil Rodo Kiyeng) yang secara rutin gowes tiap hari Rabu dan Sabtu dan tujuan pun selalu berbeda. Tidak melulu gowes di sekitar Kota Salatiga maupun Kabupaten Semarang.

Hingga bulan Maret 2020 ini, sudah memiliki sebanyak 23 sepeda dan sebagian besar merk Federal. Alasan cinta akan merk Federal karena jika dinaiki dan dikayuh itu terasa lebih enak. Tentunya, sepeda Federal tersebut  sudah diperbaiki bahkan dimodifikasi.

"Kecintaan saya akan merk Federal sejak mengikuti Jambore Sepeda Federal di Kendal (Jateng), Kediri (Jatim) maupun Jakarta. Ternyata baik sepeda Federal itu bulikin "Klenyer-Klenyer" dan sepeda itu asli buatan Indonesia. Dari sini, akhirnya di Komunitas Federal Indonesia, memanggil saya dengan "Pakdhe Klenyer-Klenyer", dan kata itu memang keluar dari ide saya sendiri," ujar Agoes.

Lebih lanjut, lelaki dengan seorang cucu ini mengaku jika dari 23 sepeda yang dimiliki itu, 18 unit diantaranya bermerk Federal. Dan, mungkin dibilang unik, sepeda Federal itu diperoleh atau dibelinya dari barang "rongsokan". Sepeda itu dibeli dengan harga Rp 15.000 - Rp 35.000. Itupun kondisinya sudah sangat tidak layak.

"Sepeda-sepeda yang saya beli dari barang rongsokan itu, lalu saya poles di bengkel khusus sepeda dan kini "bertengger" di garasi sepeda. Untuk pemakaiannya, saya selalu berganti mengikuti medan yang akan dilalui. Dari sepeda Federal yang saya miliki itu, paling mahal adalah Federal Strobo dan pada bulan Februari 2020 terpilih mendapatkan penghargaan "Primadona" pada ajang Federal Ladies Festival - Ladies Lover di Klaten," cerita Agoes alias "Pakdhe Klenyer-Klenyer" kepada harian7.com.
Agoes tunjukkan sepeda Federal Strobo (cat putih) miliknya yang menyabet "Primadona" pada Federal Ladies Festival di Klaten.

Pakdhe Klenyer-Klenyer ini mengaku jika "ngonthel" paling jauh adalah ke Pangandaran, Jawa Barat. Dari start di Salatiga menyusuri jalanan dengan "nggenjit" sepeda. Perjalanan ini terbilang mengasyikan, karena bersama dengan anggota komunitas yang rata-rata usianya diatas 50 tahun. Berangkat dan balik dengan nggenjot sepeda dan dari anggota komunitas sama sekali tidak ada yang mengeluh kecapaian atau tidak kuat. Semuanya semangat dan ternyata kembali ke Salatiga dengan selamat.

Mengakhiri perbincangannya dengan harian7.com, Pakdhe Klenyer-Klenyer ini mengaku jika dengan bersepeda kemana-mana dan dilakukan secara rutin ini, tubuh semakin sehat. Pasalnya, dengan kondisi tubuh yang sehat maka dapat melakukan atau berbuat apa saja.

"Bersepeda itu sebagai sarana refreshing dan olahraga dan pasti membuat dan menjadikan tubuh sehat. Hanya orang sehat yang bahagia dan ini sebagai bentuk rasa syukur dalam hidup. Orang yang berusia diatas 60 tahun itu hanya menikmati 'sisa usia'," pungkas Agoes Hasto Oetomo, yang tinggal di Dusun Tugu RT 03 RW 04, Desa Bener, Kec Tengaran, Kab Semarang. (Heru Santoso).

Iklan