Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Merebaknya Virus Corona, Kegiatan Bisnis di Kawasan Wisata Bandungan Menjadi “Lesu & Lumpuh”

Redaksi
Sabtu, 21 Maret 2020, 20:18 WIB Last Updated 2020-03-21T13:18:29Z
Pristiyono H, Ketua ‘Akrab’.
UNGARAN, harian7.com – Merebaknya virus corona menjadikan berbagai kegiatan maupun usaha mengalami “kelumpuhan”. Hal ini karena adanya himbauan untuk tidak melakukan pertemuan banyak orang ataupun yang lain. Terkait hal itu, salah satu bisnis yang mengalami kelumpuhan atau penurunan pendapatan adalah kawasan karaoke di Bandungan, Kabupaten Semarang. Bahkan, sejak muncul virus corona sangat berpengaruh terhadap bisnis tersebut.
Salah satu komplek karaoke di Bandungan, Kab Semarang nampak sepi.

          Pantauan harian7.com di kawasan Bandungan, bahwa sejak beberapa hari ini semua bisnis di Bandungan sepi dan pendapatan rata-rata menurun drastis. Rata-rata mengaku pendapatannya menurun hingga separo dari biasanya atau hanya 50% yang didapatkan. Dari hal ini banyak karyawan hotel, rumah makan/resto maupun karaoke yang kesehariannya lebih banyak ‘nganggur’ tidak melayani pengunjung atau tamu. Begitu juga komplek tempat wisata juga sama sepi.

          “Sejak virus corona merebak itu, kami banyak nganggurnya. Jika sebelumnya setiap harinya dapat mendapatkan uang Rp 200.000 – Rp 300.000, sejak sepekan ini paling banyak mendapat Rp 150.000. Ini pun kadang harus kerja keras. Jika ini berlangsung lama, terus keluarga mau mendapatkan atau makan apa. Padahal kami ini di rumah juga mempunyai beban anak dan keluarga. Terus terang, virus corona sangat besar pengaruhnya pada usaha atau bisnis,” ujar Winni (26) dan Santi (28), keduanya kesehariannya sebagai pemandu karaoke (PK) di kawasan karaoke Bandungan kepada harian7.com, Jumat (20/03/2020) malam.

          Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Karaoke (Akrab) Kabupaten Semarang, Pristyono H menyatakan, bahwa pihaknya mengakui jika sejak virus corona merebak itu, pendapatannya menurun drastis hanya 50%-nya saja yang didapatkan. Ini merata di semua jenis usaha baik karaoke, rumah makan atau resto, perhotelan maupun tempat wisata. Yang jelas, virus corona ini membuat semua bisnis menjadi lesu dan boleh saya katakan menjadi ‘lumpuh’,” jelas Prist kepada harian7.com, Sabtu (21/03/2020).

Ditambahkan, untuk karaoke dan kafe di Bandungan memang tidak wajib tutup. Pasalnya, dari surat yang diterimanya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang itu, bukan untuk penutupan namun sifatnya hanya himbauan. Langkah yang telah dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi dari Dinas Pariwisata itu dengan melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan virus corona.

“Menurut saya, kalau hanya himbauan itu adalah tidak wajib untuk menutup. Pasalnya, rumah makan atau resto maupun hotel hingga kini masih tetap buka seperti biasa. Langkah nyata yang telah dilakukannya adalah menyediakan masker untuk para karyawan karaokenya. Serta menyediakan hand sanitizer di masing-masing tempat karaoke,” tandas mantan wartawan. (*)

Laporan : Heru Santoso
Editor : M.Nur

Iklan