Iklan

Iklan

,

Iklan

Mayat Mengambang Di Bendungan Badug, Diduga Santri Pondok Mojosari

Kamis, 12 Maret 2020, 16:19 WIB Last Updated 2020-03-12T09:26:37Z
Nganjuk, Harian7.com - Penemuan mayat yang mengambang di dekat pintu air bendungan Badug, Desa Malangsari, Kecamatan Tanjung Anom, Nganjuk Kamis, (12/03/2020) gegerkan warga masyarakat sekitar.

Diduga mayat tersebut Santri Pondok Mojosari Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret. Awalnya, warga yang melihat mayat tersebut menganggap boneka. Pasalnya, kondisi mayat yang putih pada bagian kakinya.

Yayuk, pemilik warung kopi, dimana mayat ditemukan dibelakang warungnya mengatakan, pertama itu tak kira boneka lho mas, wong kakinya itu putih seperti boneka yang di toko.

"Setelah itu orang-orang ramai, berteriak mayat.. Mayat .. Gitu. Kemudian pak Mulyono lari ambil galah untuk mengevakuasi mayat ke tepi sungai," Katanya.

Sementara, Mulyono warga Dusun Santren Desa Malangsari  saksi yang pertama kali mengevakuasi mayat ke pinggir mengatakan, pertama mengapung di pusaran air, pintu airnya kebuka satu, sehingga airnya muter, mayat hanyut muter (mengikuti pusaran) terus.

"Saya terus cari galah (bambu-red), saya tarik minggir, saya evakuasi ke plengsengan. Kemudian, saya telepon komandan Marno, saya suruh bantu narik, dan bantu megangi," Kata Mulyono.

Kemudian, lanjut Mulyono saya menahan mayat tersebut agar tidak hanyut terbawa arus, hingga team URC BPBD Nganjuk dan Kepolisian datang ke lokasi.

Setelah dievakuasi, mayat kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk diidentifikasi.

"Mayat sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi, namun kondisinya sudah tidak bisa di kenali," kata Pak To, anggota URC BPBD Nganjuk.

Pantauan Harian7.com dilapanganm kondisi mayat memang sangat memilukan. Wajahnya sudah tidak bisa dikenali lagi karena kulitnya sudah terkelupas, tinggal tengkorak. Sebagian jari tangan sudah terputus dan terkelupas. Kulit perut terkelupas hingga tulang dada berserta organ tubuhnya terlihat.
Namun, belum ada yang berani memastikan kalau mayat tersebut adalah Abdul Rouf, Santri Pesantren Mojosari asal Tangerang yang di beritakan hanyut beberapa waktu lalu.

"Yang utuh cuma kaki, pinggang ke atas sudah hancur. Diduga santri Mojosari, karena tidak ada laporan selain itu. Kan bisa jadi ada kejadian (orang hanyut) lain yang tidak kita ketahui" ungkap Cecep, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Nganjuk.

Jika benar mayat tersebut adalah Santri Mojosari, menurutnya artinya mayat tersebut hanyut selama 14 hari dan terbawa arus hingga 12 KM (panjang sungai) dari tempat pertama kali hanyut.

"Andai itu benar (santri Mojosari-red), mayat tersebut berada di bawah sungai selama 14 hari, kemungkinan nyangkut di bawah bambu yang roboh di sungai, kita nggak tahu, wong kita selalu tiap hari menyusuri sungai ini bolak balik gak ngambang-ngambang mayatnya," pungkasnya. (Ndra)

Iklan