Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Mendes PDTT: 'Dana Desa Sebesar Rp72 Triliun Harus Dimanfaatkan Semaksimal Mungkin Untuk Membangun Desa'

Redaksi
Rabu, 19 Februari 2020, 05:35 WIB Last Updated 2020-02-18T22:35:29Z
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat memberikan arahannya.(Foto: Wening/Kemendes PDTT)
Semarang,harian7.com - Desa adalah Indonesia dan Indonesia adalah desa. SDM unggul Indonesia ke depannya, kuncinya ada di desa. Demikian di ungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam arahannya di Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2020 yang digelar di The Holy Grand Marina, Kota Semarang, Selasa (18/2/2020) kemarin.

"Desa itu posisi strategis tapi kadang kurang mendapat perhatian jadi acara ini jadi penting sebagai perhatian kepada desa," kata Mendes PDTT yang akrab di sapa Gus Menteri.

Di ungkapkan Gus Menteri, untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berinisiatif untuk menaikkan kapasitas para Kepala Desa (Kades), utamanya yang berprestasi.

"Kemendes PDTT mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) agar Kades diberikan ruang untuk bisa mendaftar di Perguruan Tinggi sesuai dengan kearifan desanya,"ungkap Gus Menteri.

Kades ini, lanjut Gus Menteri, kuliahnya langsung terhadapan dengan masyarakat dengan segala problematikanya.

"Hingga nanti diharapkan akhir periode enam tahun bisa meraih gelar sarjana. Dan periode selanjutnya semakin bisa bangun desa dan mensejahterakan warganya,"ungkapnya.

Usulan gelar ini buat Kades berprestasi sebagai apresiasi terhadap pengabdiannya di desa. Program tersebut memang masih dibicarakan di tingkatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan soal formulasi yang pas untuk usulan Kemendes PDTT ini.

"Namun, usulan yang langsung direspon Mendikbud adalah usulan agar mahasiswa diterjunkan langsung ke desa-desa dengan durasi minimal enam bulan yang menjadi bagian dari perkuliahan. Usulan ini ditransformasikan ke program Kampus Merdeka. Mahasiwa nantinya akan berkhidmat di desa dan mengabdi ke desa yang lebih lama dari KKN,"tutur Gus Menteri.

Sedangkan usulan kedua, masih kata Gus Menteri, soal skripsi mahasiswa digantikan dengan program pengabdian kepada desa dan melakukan pendampingan pembangunan di desa. Untuk itu Kemendes PDTT juga mengajak Proyek Desa yang terdiri dari tiga bagian, yakin konsep operasional bangun SDM unggul, transformasi ekonomi pedesaan dan kebijakan Kampus Merdeka.

Gus Menteri kembali menekankan agar Dana Desa sebesar Rp72 Triliun itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun desa. Dana Desa, difokuskan untuk program Padat Karya Tunai Desa (PTKD), Penguatan SDM di desa dan penguatan ekonomi, tanpa melupakan infrastruktur.

"Penguatan SDM itu termasuk penanganan Stunting di dalamnya,"tandas Gus Menteri.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut positif program peningkatan kapasitas Kades tersebut karena itu bakal berdampak langsung kepada masyarakat desa.

Turut hadir menemani Gus Menteri, Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi dan Pejabat Eselon I di lingkungan Kemendes PDTT.(Tin/Kemendes)

Berita terkait:
Skripsi Mahasiswa Diganti Pengabdian di Desa, Ganjar: 'Ide Tersebut Usulan Yang Sangat Baagus'

Iklan