Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjawab pertanyaan wartawan usai melantik Kepala Badan Keamanan Laut di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (12/2). (Foto: Humas/Jay).
|
”Oleh sebab itu, kemarin juga yang kedua saya perintahkan agar diidentifikasi satu per satu 689 orang yang ada di sana; nama dan siapa, berasal dari mana, sehingga data itu komplet,” ujar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menjawab pertanyaan wartawan usai melantik Kepala Badan Keamanan Laut di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Dengan demikian, Jokowi menegaskan cegah tangkal bisa dilakukan di sini kalau data itu dimasukkan ke imigrasi. ”Dan yang ketiga, memang dari identifikasi dan verifikasi ini nanti akan kelihatan. Kita memang masih memberikan peluang untuk yang yatim,”tegasnya.
Yatim piatu yang dimaksud, menurut Jokowi, berada pada posisi anak-anak di bawah 10 tahun. ”Tetapi kita belum tahu apakah ada atau tidak ada. Saya kira pemerintah tegas untuk hal ini,” jelas Jokowi.
Mengenai status kewarganegaraan, Jokowi menandaskan, bahwa itu sudah dihitung oleh para WNI tersebut.
”Tentu saja segala sesuatu mestinya sudah dihitung dan dikalkulasi oleh yang bersangkutan, ya,”pungkasnya. (Yuan/Setkab)