 |
| Suasana Natal Bersama mahasiswa & masyarakat Papua bersama anggota Polres Salatiga. |
Pdt Iriatun STh dalam kotbahnya menyatakan, bahwa sesuai dengan tema Natal tersebut, umat manusia dapat bahagia dan bisa bersahabat satu dengan yang lain tanpa harus melihat perbedaaannya. Dari sini, maka seorang sahabat akan lebih bisa menerima apa adanya.
"Seperti Tuhan Yesus berkata kepada muridnya, kamu adalah sahabatku. Yang perlu kita miliki dalam konsep hati kita adalah kita akan mampu tak kala saudara dan saya ini memiliki kasih Yesus. Dari sini, akan mampu merefleksikan kasih kepada sesama manusia," kata Pdt Iriatun.
 |
| Anggota Bhayangkari dan anggota Polres Salatiga dalam perayaan Natal. |
Ditambahkan, bahwa Papua adalah tanah yang diberkati Tuhan. Perbedaan yang ada tidak ada nuansa Kasih Yesus. Apapun yang terjadi dengan hal-hal tidak sesuai firman Allah, pulang ke Papua harus bisa bangun Papua. Kita semua mau di dalam Yesus, semuanya akan terjadi. Kasih Yesus adalah kasih tanpa batas dan tanpa pilih.
Hadir dalam acara Natal ini, Pembantu Rektor UKSW, Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi, Waka Polres Kompol Kristanto Nursetyo SSos, anggota Bhayangkari Polres Salatiga, para Kasat dan Kabag serta masyarakat Papua di Salatiga, para anggota Polres Salatiga serta tamu undangan.
Ketua Panitia Kompol Kristanto Nursetyo SSos mengatakan, ibadah Natal ini gabungan antara Polres Salatiga dengan mahasiswa Papua di UKSW. Kegiatan ini digelar dengan maksud pembinaan rohani kepada anggota Polri yang beragama Kristen dan Katholik serta membangun kebersamaan dengan mahasiswa Papua yang kuliah di UKSW Salatiga.
"Ini adalah kegiatan Natal yang pertama bersama mahasiswa Papua yang kuliah di UKSW. Seluruh persiapan dilakukan mahasiswa Papua dan Polres Salatiga hanya sebagai pendamping," kata Kompol Kristanto Nursetyo SSos dalam sambutannya.
Ketua IKAMPI (Ikatan Keluarga Masyarakat Papua Indonesia) Abner Sundoe mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kedua kalinya. Dan setelah 20 tahun kegiatan ini dapat dilaksanakan. Yang pertama saat Kapolres Salatiga dijabat AKBP Beno Kilapong dan yang kedua sekarang ini.
"Marilah dengan perayaan ini kita bina kebersamaan bersama kepolisian dan saatnya pulang Papua siap membangun Papua. Belajarlah menimba ilmu dan pulang kampung bangun daerahnya masing-masing di Papua. Dan Papua sekarang benar-benar membutuhkan tenaga dan pemikiran adij-adik mahasiswa Papua," kata Abner.
Bahkan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono SE MSi dinobatkan sebagai "Panglima Besar Suku Papua". Acara dilanjutkan dengan isian hiburan diantaranya paduan suara gabungan mahasiswa dengan anggota Polres Salatiga dari Nasrani. Selain itu, taria-tarian asli Papua. (Heru Santoso).
