Iklan

Iklan

,

Iklan

KPU Temanggung Tawarkan Aplikasi E - voting Untuk Para Disabilitas Netra

Redaksi
Kamis, 30 Januari 2020, 03:54 WIB Last Updated 2020-01-29T20:54:30Z
Temanggung, harian7.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung, menawarkan inovasi baru berupa aplikasi e-voting untuk pemungutan suara. Aplikasi e-voting ini pertama diujicobakan dalam pemilihan Ketua Organisasi Kesejahteraan Penerima Manfaat (OKPM) Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi Temanggung, Selasa (28/1/2020).

Ada sebanyak 100 orang penerima manfaat tuna netra usia 17- 45 Tahun yang menggunakan aplikasi e-voting pada smartphone android. Tiap smartphone terpasang headset untuk para disabilitas netra bisa mendengarkan suara yang menjelaskan tentang calon yang akan dipilih. Pemungutan suara menggunakan e-voting itu berlangsung di ruang orientasi dan mobilitas (OM) PPSDSN Penganthi Temanggung.

Ketua KPU Kabupaten Temanggung Mukhamad Yusuf Hasyim, mengatakan aplikasi e-voting ini merupakan terobosan baru yang sengaja dibuat untuk memudahkan pemungutan suara dengan memanfaatkan teknologi. Selanjutnya aplikasi ini akan dikenalkan sebagai edukasi demokrasi ke sekolah-sekolah.

“Jadi peralatannya menggunakan aplikasi pada smartphone android. Dengan mengusap atau menggeser layar, maka akan muncul pilihan calon, diiringi suara yang menjelaskan perihal identitas dan visi misi masing-masing calon,”terangnya.

Hasyim menambahkan, ide e-voting ini muncul dari obrolan sesama Komisioner KPU Kabupaten mengenai pemilu pintar. Aplikasi ini belum ditawarkan ke KPU Pusat, belum bisa di-download gratis. Aplikasi ini bisa digunakan di semua tipe android. Nantinya akan bisa di-download atas seijin KPU Kabupaten Temanggung

“Sasaran kita untuk pendidikan demokrasi dan pemilihan di sekolah-sekolah, seperti digunakan di pemilihan ketua osis. Banyak sekolah yang memerlukan pemungutan ketua osis dengan e-voting, jadi kita fasilitasi,” kata Hasyim.

Kepala PPSDSN Penganthi Temanggung, Purwadi mengatakan, sebelumnya pemungutan OKPM dilakukan secara manual. Yakni dengan cara pilihan para penerima manfaat dibisikan pada petugas pemilihan. Kemudian petugas tersebut yang akan mencatat pilihan mereka.

”Ini merupakan terobosan baru, anak-anak penyandang disabilitas tuna netra juga belakangan sudah terbiasa menggunakan smartphone, jadi bisa mencoba teknologi baru ini,”ujar Purwadi.

Sebelum pemilihan, lanjut Purwadi, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan e-voting pada para penerima manfaat. Ada empat calon ketua OKPM yang ada juga telah melakukan kampanye dengan memaparkan visi misinya pada pekan lalu. Dengan begiti, para penerima manfaat tidak kesulitan melakikan pemungutan suara e-voting saat ini.

Galih Sulistyawan, 33, penerima manfaat asal Semarang mengaku sangat senang bisa menjajal e-voting. Menurutnya penggunaan aplikasi e-voting itu sangat mudah.

“Gampang sekali, dibanding pakai template pas pemilu, saya tidak tahu gambar siapa. Ini kan ada suara yang memandu, kita geser-geser tahu namanya siapa,”ujar Galih.

Ungkapan senada ditambahkan Mukhiyono, dengan menggunakan e-voting, ia yakin pemungutan suara lebih aman dan lebih mantap. Ia juga menjadi lebih yakin dengan pilihannya.

“Kita yakin tidak dibohongi,  kalau yang sebelumnya pemilihan ketua OKPM kita tidak yakin tidak dibohongi karena hanya dibisikan pada petugas. Ini lebih terjamin,”katanya. (Wahono/rls/hms)

Iklan