Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat memberi bantuan warga di Demak akibat banjir. (Foto : Andi Saputra/harian7.com)
SEMARANG, harian7.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel langsung mengunjungi serta memantau tempat Pengungsian warga desa yang terkena banjir di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak.
Dari pantauan harian7.com di lokasi pengungsian, Kapolda dan Jajaran memberikan bantuan berupa selimut, tikar, bahan makanan, obat-obatan dan untuk warga yang terdampak banjir sampai saat ini tercatat sebanyak 2.700 orang telah mengungsi akibat jebolnya tanggul sungai tuntang tersebut.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan semua ikut gotong royong dari mulai Polri, TNI, tim SAR dan BPBD. tidak boleh ada saudara kita yang terkena musibah dibiarkan begitu saja. dari rombongan Polda Jateng datang langsung untuk mengecek situasi serta kondisi supaya bisa bejalan aman serta terkendali.
"Saya lihat disini warga yang mengungsi semuanya baik-baik saja dan semua elemen juga ikut turun membantu. harapannya supaya musibah ini cepat selesai dan memastikan proses tanggul yang jebol supaya lancar, serta masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing,"ujarnya, saat meninjau pengungsian warga, di Demak, Jumat (10/1/2020).
Sementara itu salah satu Warga Dusun Ngemplak Demak Rudi menuturkan akibat tanggul jebol ini semua mengalami dampak yang rugi baik secara materi serta tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari.
"Saya disini ikut mengungsi selama 3 hari air juga cukup tinggi, tetapi alhamdulillah semua sudah lancar dan terima kasih buat Polda Jateng yang ikut membantu sehingga masyarakat bisa tenang lagi dan tidak merasa kekurangan," ujar Rudi.
Perlu diketahui sebelumnya tanggul sungai Tuntang telah jebol dan mengakibatkan ribuan rumah di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak terendam banjir setinggi 1 meter.
Hingga kini curah hujan masih tinggi di wilayah Demak dan sekitarnya. untuk keselamatan warga maka tim gabungan dari BPBD, Polres dan Kodim Demak mengevakuasi warga dan memindahkan ke lokasi yang aman di balai desa dan kantor kecamatan. (H7)
